Header Ads

pmi posko bojonegoro






Tingkatkan Kapasitas, Sibat Tulungrejo Dilatih Pemanfatan Sampah

Sampah berupa barang bekas dan tidak terpakai, seharusnya perlu dimanfaatkan sebaik mungkin. Seperti yang dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro, yang melatih anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro untuk meningkatkan kapasitas warga setempat.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, Jum'at-Minggu (18-20/3/2016) itu diadakan di balai desa setempat. "Pelatihan ini untuk pemanfaatan sampah. Agar meningkatkan kapasitas masyarakat tentang pengolahan sampah," kata Sekretaris PMI Bojonegoro, Sukohawidodo

Suko, sapaan akrabnya menjelaskan, setidaknya ada 40 peserta yang mengikuti pelatihan tersebut, sebagai mitigasi upaya pengurangan resiko bencana. Selain pelatihan pengolahan sampah, juga membentukan Bank Sampah program CFR di desa setempat. "Pasalnya peran serta masyarakat, untuk mengurangi resiko bencana sangat diperlukan," jelasnya.

Ditambahkan, selama tiga hari para peserta diberikan materi terkait pengolahan sampah, bisnis plan dan pembentukan Bank Sampah. Materi tersebut di sampaikan oleh sukarelawan PMI Kabupaten Bojonegoro yang telah memiliki sertifikat pelatihan.

"Tak lupa PMI Bojonegoro juga terus mensosialisasikan pentingnya UU Kepalangmerahan kepada warga Desa Tulungrejo," pungkas pria yang juga kepala Markas PMI Bojonegoro


Moh.Arif Rahman Hakim
Staf Admin PMI Kab.Bojonegoro
(mr.arif.rh@gmail.com)





Kurangi Resiko Bencana, PMI Latih DU Warga Trucuk
Minggu, 02 Oktober 2016 22:00:44


Kurangi Resiko Bencana, PMI Latih DU Warga Trucuk
 
















blokBojonegoro.com -
 Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro terus berupaya membantu pemerintah dan masyarakat, salahnya terkait pengurangan bencana di Kota Ledre. Sehingga organisasi kemanusiaan itu melatih warga Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro terkait manajemen Dapur Umum (DU), Minggu (2/10/2016).

Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo menjelaskan, kegiatan pelatihan manajemen DU merupakan program CFR yang sedang dilakukan PMI, sebagai program tanggung banjir yang didukung oleh Zurich Insuranch. Sehingga ini merupakan bagian dari kegiatan yang ada di desa yang dihasilkan dari RRPlan (Risk Reduction Plan).

"Tujuannya sebagai langkah pengurangan resiko bencana berupa pemenuhan kebutuhan makan pada saat banjir," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.

Ke depannya didaerah yang rawan terjadi banjir itu, sehingga diharapkan masyarakat yang tidak kebanjiran dapat membantu masyarakat lain yang sedang kebanjiran. "Apabila terjadi banjir, masyarakat setempat bisa membuat dapur umum," terangnya.

Sementara itu pengurus PMI, Yayan Rohman dan Dewi Rohman mengapresiasi kegiatan tersebut. Pasalnya melalui pelatihan manajemen DU bisa memberikan pengetahuan dan membekali masyarakat setempat, apabila sewaktu-waktu terjadi banjir.

"Selain melatih manajemen DU, juga membuatkan alat transportasi pada saat banjir berupa perahu yang merupakan salah satu komitmen kegiatan mitigasi dasa yang sudah dilaksanakan," ungkap asisten Pemkab Bojonegoro itu.

Tampak dalam pelatihan tersebut, para warga setempat begitu antusias dan semangat bergotong royong serta bekerja sama untuk menyelesaikan masakan. Selain itu pula masakan yang dimasak di dapur umum posko Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) setempat akan dimakan bersama-sama.[zid/ito]





Banjir Bojonegoro 2016
Datang ke Rumah Korban, PMI Beri Bantuan

Datang ke Rumah Korban, PMI Beri Bantuan
 





















Minggu, 27 November 2016 17:30:05

blokBojonegoro.com -
 Duka mendalam dirasakan keluarga (alm.) Ahmad Nur Royyan (11), siswa Desa Lengkong, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, yang meninggal dunia karena tenggelam saat bermain di lokasi banjir, Minggu (27/11/2016). Sebagai rasa kepedulian terhadap sesama, Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan bantuan kepada keluarga korban.

Bantuan diserahkan Ketua PMI Kecamatan Balen, Moh Daun, bersama Camat Balen, Djuwana Poerwiyanto, Kepala Desa (Kades) Lengkong, Aris Kusliyanto dan beberapa perangkat desa setempat. Bantuan diterima langsung kakek korban, Suprayitno di rumah duka. "Pemberian bantuan ini supaya dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan," kata Moh. Daun kepada blokBojonegoro.com, usai memberikan bantuan.

PMI selama ini selalu membantu para korban terkena musibah bencana alam maupun yang lainnya. "Karena PMI fokus terhadap kemanusiaan dan kesukarelawanan," terang guru di salah satu sekolah di Kecamatan Balen itu.

Sementara itu, Camat Balen, Djuwana Porwiyanto juga turut berbela sungkawa atas meninggalnya siswa MI Desa Lengkong tersebut. Sehingga dengan kedatangan dan pemberian bantuan itu diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.

"Dihimbau anak-anak tidak bermain di lokasi banjir. Orang tua juga harus memantau anaknya saat bermain," tutur Camat Balen yang baru beberapa bulan menjabat.

Terpisah, Kades Lengkong, Aris Kusliyanto mengucapkan terimakasih atas bantuan dari kecamatan dan PMI. Karena dengan adanya musibah ini dapat menjadi pelajaran bersama. "Keluarga yang ditinggalkan semoga sabar dan diberi ketabahan," terang Mas Aris yang juga mantan Ketua Karang Taruna desa setempat.

Kakek korban, Suprayito merasa diperhatikan dengan kedatangan pihak kecamatan dan PMI. Meskipun ia masih teringat keceriaan cucunya, ia berusaha tabah menerima musibah tersebut. "Terimakasih atas perhatiannya, semoga bermanfaat," pungkasnya.

Seperti diketahui, Ahmad Nur Royyan meninggal dunia karena tenggalam, setelah bermain bersama teman-temannya di lokasi banjir. Kepergian siswa kelas 5 tersebut menyisakan kesedihan yang mendalam, sehingga seluruh teman sekolahnya di MI Lengkong ikut mensalati teman baiknya itu. [zid/lis]








Korban Puting Beliung Terima Bantuan dari PMI
Sabtu, 10 Desember 2016 23:00:00

Korban Puting Beliung Terima Bantuan dari PMI
 



















blokBojonegoro.com - Setelah puting beliung menerjang lima rumah di Dusun Kuniran Desa Kedungdowo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, Jum'at (9/12/2016) sore, para korban yang rumahnya rusak, Sabtu (10/12/2016), menerima bantuan sembako dan peralatan untuk memperbaiki rumah dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro.

Pasalnya, angin puting beliung merusak lima rumah milik Mulyadi (40), Samijo (66), Petmeni (62), Sudarsono (41) dan Kismangun (56). Akibat kejadian tersebut rumah mengalami rusak sedang hingga parah, kerugian seluruhnya ditaksir sekitar 20 juta.

Sekretaris PMI, Sukohawidodo mengatakan, pemberian bantun ini dilakukan agar dapat meringankan beban para korban yang rumahnya rusak diterjang angin. Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi mengakibatkan hunian mereka rusak.

"Dengan adanya bantuan ini semoga sedikit dapat menbantu mereka. Hal tersebut sebagai wujud kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama," terangnya.

Para pengurus PMI yang membawa sembako dan peralatan bangunan diterima langsung para korban dan perangkat desa setempat, serta pihak musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Balen juga ikut hadir di lokasi kejadian.

Kepala Desa Kedungdowo, Yuyus Adi S menyambut positif bantuan yang diberikan oleh PMI Kabupaten Bojonegoro. "Semoga bantuan ini dapat bermanfaat," terang kepala desa yang dua kali menjabat itu.

Sementara, salah seorang pemilik rumah yang diterjang angin puting beliung mengaku masih trauma, pasalnya saat kejadian, ia berada di dalam rumah dan beruntung bisa selamat.

"Tidak ada korban jiwa, karena saya sedang di dalam rumah dan langsung bersembunyi di bawah meja dapur. Sebab kejadiannya sangat cepat," kenangnya usai menerima bantuan dari PMI.

Pemberian bantuan dari PMI Kabupaten Bojonegoro tidak diberikan kepada korban puting beliung saja, tetapi korban tanah longsor di Desa Sarirejo dan korban tewas kesetrum di Desa Mulyorejo juga menerima bantuan dari PMI. [zid/mu]







Gempa Aceh, PMI Bojonegoro Buka Posko
Rabu, 07 Desember 2016 20:00:08

blokBojonegoro.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro mulai mendirikan posko untuk para korban gempa bumi di Aceh. Sebagaimana diketahui, gempa bumi dengan kekuatan 6.4 Skala Rickter (SR) tepatnya 18 kilometer Timur Laut Kabupaten Pidiejaya, Provinsi Aceh, sekitar pukul 05.00 WIB, Rabu (7/12/2016). 

"Mulai hari ini PMI Bojonegoro mendirikan posko peduli gempa bumi Aceh. Namun menerima uang bukan barang, karena nanti akan kita transfer ke rekening PMI Pusat," kata Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo.

Dijelaskan Suko sapaan akrabnya, pendirian posko tersebut setelah adanya perintah dari PMI Pusat. Selain itu adanya surat Gubernur yang memberlakukan 14 hari masa darurat. "Posko akan didirikan sampai ada perintah lagi dari PMI Pusat," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.

Posko PMI Kabupaten Bojonegoro berada di Jalan Trunojoyo, sehingga apabila ada masyarakat di Kota Ledre yang ingin mendonasikan bantuan bisa melalui posko tersebut.

"Pasalnya dana yang sudah terkumpul akan ditransfer ke PMI Pusat, untuk digunakan operasional PMI Pusat di Aceh," ungkapnya.

Informasi yang didapat blokBojonegoro.com, untuk membantu korban gempa bumi di Aceh, PMI Pusat akan mendistribusikan 500 Paket Family Kit, 500 Paket Hygiene Kit, 1000 selimut, 1000 terpaulin, 200 kantong mayat dari gudang regional PMI Pusat di Serang, Provinsi Banten.

Serta PMI juga memobilisasi 5 unit tangki air dari PMI Provinsi Sumatera Barat. Selain itu PMI Provinsi Aceh juga telah memobilisasi 3 unit ambulans, 20 sukarelawan, 5 Tim Assessmen Dan evakuasi untuk membantu korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh. [zid/lis]




 Antisipasi Longsor, PMI Akan Tanam Jambu Kristal di Trucuk
Sabtu, 30 Juli 2016 17:00:00


 















blokbojonegoro.com - Langkah nyata ditunjukkan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro, dalam hal kemanusiaan. Melalui program CFR, PMI akan menanam jambu kristal di Desa/Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro, Minggu (31/7/2016) besok. Warga sekitar, Sabtu (30/7/2016) mempersiapkan lahan yang akan ditanami.

Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo menjelaskan, dipilihnya Desa Trucuk itu karena daerahnya yang terletak di pinggir Bengawan Solo, sangat tepat dibuat untuk Greenbelt (Tanam pohon jambu kristal). Serta manfaatnya sangat tepat jika ditanam di lokasi tersebut.

"Selain digunakan untuk penahan tanah dari ancaman abrasi juga dapat menciptakan lahan hijau yang berbasis wisata," jelasnya.

Bahkan dengan adanya penanaman pohon jambu kristal, juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dari hasil tanaman jambu kristal dan jambu merah, pada saatnya nanti. Setidaknya ada lahan sekitar 1 hektar di RT.03 sampai RT.10 Desa Trucuk.

"Ada 750 pohon untuk sementara yang akan ditanam, nanti akan dikembangkan," terang warga Desa Sukorejo itu.

Ditambahkan, dalam penanaman pohon akan melibatkan 120 personil yang berasal dari PMI Jawa Timur, Bojonegoro, Satker, Sibat dan masyarakat Desa Trucuk, serta mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya.







Warga Desa Trucuk Antusias Tanam Pohon Jambu
Minggu, 31 Juli 2016 10:00:30
Reporter: M. Yazid

 















blokBojonegoro.com -
 Pelaksanaan tanam pohon jambu kristal dan jambu merah di Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (31/7/2016), diikuti para warga setempat. Masyarakat yang tinggal di sekitar Bengawan Solo itu begitu antusias mengikuti Green Belt program Masyarakat Tangguh Banjir Desa Trucuk, bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro.

Para warga sejak kemarin sudah mempersiapkan lokasi yang akan ditanam. Dengan dikomando Sibat Desa Trucuk, masyarakat membawa perlengkapan tanam ke lokasi agar kegiatan penanaman cepat selesai dilaksanakan.

Kepala Desa Trucuk, Danang Puji Asmoro mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada PMI, yang telah membantu desanya. Dengan penanaman jambu kristal dan jambu merah diharapkan bermanfaat bagi Desa Trucuk.

"Selain dapat meminimalisir bencana, juga membantu perekonomian masyarakat Desa Trucuk," jelasnya.

Selain diikuti anggota Sibat dan Pemerintahan Desa (Pemdes) setempat, kegiatan tanam pohon juga diikuti langsung Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Trucuk, PMI Kabupaten Bojonegoro, PMI Provinsi Jawa Timur, Kepala BLH dan Kepala Dinas Pertanian.









PMI Tanam Jambu di Trucuk
Dukung Program Pemkab Bojonegoro, PMI Dapat Apresiasi
Minggu, 31 Juli 2016 14:00:50

 














blokBojonegoro.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mengapresiasi kegiatan penanaman jambu kristal dan jambu merah oleh Palang Merah Indonesia (PMI) di Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (31/7/2016). 

Plt Ketua PMI Kabupaten Bojonegoro, Mardikun mengatakan, sebelum penanaman pohon para relawan bersama anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui forum di RT, serta kepada anak-anak dengan langsung mendatangi sekolah-sekolah di Desa Trucuk.

"Hal ini dilakukan sebagai upaya pengurangan risiko bencana, dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang singkron dengan program GDSC (Gerakan Desa Sehat dan Cerdas)," ujarnya.
Pengurus Majlis Ulama Indonsia (MUI) Kabupaten Bojonegoro juga mengungkapkan, tidak hanya sosialisasi dan tanam pohon saja, tetapi ada pula bantuan perahu agar saat terjadi bencana banjir dapat digunakan evakuasi korban banjir.
"Kedepan dengan adanya Sibat jika terjadi sesuatu bencana apapun, Sibat berada digaris depan dan menjadi milik Desa Trucuk," ungkap Mardikun.
Sedangkan Kepala Markas PMI Jawa Timur, I Gede Tambunan mengharapkan, setelah adanya penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah ini, Pemdes dan warga terutama Sibat harus memelihara tanaman yang sudah ditanam.
"Jangan lupa dirawat tanamannya. Pemanfaatan tanah harus ada MoU supaya jelas, biar tidak ada masalah dikemudian hari," ingat Pak Gede sapaan akrabnya.
Sementara itu, Camat Trucuk Suwigyo, mengucapkan terimakasih atas perhatian PMI melalui program Masyarakat Tangguh Banjir dari Zuric Insurenc sudah ada Sibat di tiga desa yakni Desa Trucuk, Tulungrejo dan Sumbangtimun.
"Berharap Pemdes maupun Sibat, dengan adanya kegiatan terpadu jangan sampai tidak ada tindak lanjut," pesan Suwigyo.
Kepala Dinas Pertanian, Djupari yang mewakili Bupati Bojonegoro Suyoto juga mengangkat jempolnya apa yang dilakukan PMI. Meskipun musim peralihan, tetapi tidak masalah menanam karena hujan juga masih sering turun. "Terpenting setelah menanam dirawat dengan disirami sampai panen," harapnya.

Djupari yang juga bersama Kepala BLH Kabupaten Bojonegoro dan yang lainnya secara simbolis menanam ratusan pohon jambu yang sudah disiapkan. "Ini mendukung program Pemkab Bojonegoro. Karena program Bupati berencana menanam 1 juta pohon jambu, sekarang 400.000 pohon yang baru ditanam," pungkasnya.

Senam Budaya di Stadion
Tim Kesehatan PMI Siapkan 150 Personel
Jumat, 05 Agustus 2016 23:00:17

 














blokBojonegoro.com - Tim kesehatan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro tengah melakukan berbagai persiapan untuk membantu kegiatan senam budaya yang diadakan di Stadion Letjen H Soedirman Bojonegoro, Sabtu (6/8/2016). Setidaknya ada 150 personel yang akan disiagakan PMI di sekitar lokasi.

"Pada kegiatan besok PMI akan menyiapkan 150 personel terdiri dari PMI dan KSR (Korps Sukarela) PMI untuk tugas pertolongan pertama (PP)," kata sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo.

Hal itu sudah dibahas beberapa waktu lalu saat pertemuan yang membahas hal-hal teknis, untuk menyukseskan senam budaya menuju desa sehat dan cerdas dalam rekor prestasi Nusantara. Pasalnya dalam acara tersebut ada 8.000 peserta yang akan berpartisipasi.

"Selain tenaga pertolongan pertama 150 personel, juga peralatan tandu dan dragbar serta ambulans dan termasuk obat pertolongan pertama," terangnya kepada blokBojonegoro.com.

Sehingga sekarang ini PMI sudah mempersiapkan lokasi dan peralatan agar kegiatan berjalan sukses. Mengingat banyaknya peserta sekitar pukul 05.00 WIB, petugas PMI sudah akan bersiap siaga di sekitar stadion.


















Cegah Longsor Bantaran Bengawan, PMI Pasang Pancang Bambu
Selasa, 09 Agustus 2016 09:00:00


 















blokBojonegoro.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro bersama Warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro memasang patok bambu atau awir untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya longsor pada tebing bengawan solo.

Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko Hadi Widodo menjelaskan, saat ini tebing bengawan solo di desa setempat sangat kritis. Bahkan kondisinya sangat membahayakan. Jika musim penghujan datang, dikhawatirkan tebing tersebut longsor. Patok bambu yang ditancap di tepi bengawan solo itu sepanjang kurang lebih sekitar 500 meter dengan tinggi patok 2,5 meter dan lebar 11 meter.

"Masyarakat Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, diharapkan kelak tidak khawatir lagi dengan ancaman longsor yang diakibatkan oleh banjir luapan Bengawan solo. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 6-13 Agustus ini. Setiap harinya melibatkan 15 orang terdiri dari Sibat (Siaga bencana berbasis masyarakat) dan masyarakat Tulungrejo," katanya.

Suko menambahkan, pemasangan patok bambu itu bertujuan terciptanya suasana aman di sekitar DAS (Daerah aliran sungai) bengawan solo, berkurangnya daerah longsor, menjaga kelestarian lingkungan serta mencegah erosi dan sarana penyerapan air yang cukup bagus.

Hasil yang diharapkan, terjaganya fungsi daerah aliran sungai dan berubahnya cara pandang masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan bertambahnya pohon untuk membantu adaptasi perubahan
iklim.







HUT Kemerdekaan RI Ke-71
136 Peserta Upacara Payah, 1 Rujuk RSUD
Rabu, 17 Agustus 2016 13:30:14


 



















blokBojonegoro.com -
 Upacara HUT RI ke - 71 di Alun-alun kota Bojonegoro diikuti oleh ratusan peserta dan dipimpin langsung oleh Bupati Bojonegoro, Suyoto. Namun meskipun cuaca saat upacara tidak begitu terik, ratusan peserta upacara mengalami kelelahan dan juga banyak yang pingsan.

Bahkan, dari ratusan peserta yang kelelahan ada satu peserta yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesomo karena menderita sesak nafas. Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko H Widodo mengatakan, pihaknya menyiagakan sebanyak 150 personel dari PMR, Relawan, dan Staf PMI.
[Baca juga: Upacara HUT RI 71 di Alun-alun Berlangsung Khidmat ]

"Sejak pagi sebelum upacara sudah ada yang pingsan dan kelelahan totalnya ada 136 peserta," ungkapnya.

Sementara, pelaksanaan Upacara Bendera perayaan Ulang tahun ke 71 Kemerdekaan RI berjalan lancar. Tema HUT RI tahun ini adalah "Lampaui Batas Maksimalmu".
 








Masyarakat Tangguh Banjir di Kecamatan Trucuk
Progres Bagus, IFRC Apresiasi PMI Bojonegoro
Kamis, 18 Agustus 2016 21:00:26


 
















blokBojonegoro.com -
 Federasi Palang Merah Internasional/IFRC, Zurich Insurance, PMI Pusat dan Provinsi Jawa Timur melakukan Monev (Monitoring dan Evaluasi) ke PMI Kabupaten Bojonegoro, Kamis (18/8/2016). Monev dilakukan dengan langsung meninjau lokasi program di Desa Sumbangtimun, Desa Tulungrejo dan Desa Trucuk.
Rombongan terdiri dari IFRC, Suhendra Regmi, beserta penerjemah Rizaldi, didampingi ketua Pokja Program PMI Pusat, Teguh Wibowo dan dari Zurich Insurance, Arfik. Kedatangan rombongan disambut langsung Kepala Markas PMI Jawa Timur, I Gede Tambah dan dewan kehormatan berikut pengurus PMI Kabupaten Bojonegoro di Markas PMI Bojonegoro, Jalan Trunojoyo.
Dilanjutkan menuju Desa Sumbang Timun, rombongan diajak langsung melihat jalur evakuasi apabila terjadi banjir dan pos Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Sedangkn di desa kedua yakni Desa Tulungrejo, IFRC dan Zurich Insurance melihat jalur evakuasi, perahu, pos Sibat yang berisi peratalan komplet dan awer-awer atau beroncong penahan longsor.

Terakhir sebelum kembali ke Kota Bojonegoro, di Desa Trucuk para rombongan melihat pembangunan gedung Sibat yang sudah ditempati, hasil tanaman jambu (green belt) dan progres program yang sudah dilaksanakan desa-desa itu.

"Kedatangan kita ke Bojonegoro untuk melihat langsung progres perkembangannya program. Kemarin di Citarung sudah ditinjau dan besoknya ke Solo dan Wonogiri," kata ketua Pokja Program dan pengurus PMI Pusat, Teguh Wibowo.

Sementara itu, perwakilan IFRC, Suhendra Regmi meminta maaf atas kedatangan, karena mengganggu kesibukan para pengurus. "Tujuannya Monev ini untuk mengecek dan melihat langsung pencapaian program dilapangan," katanya menggunakan Bahasa Inggris yang diartikan penerjemahnya, Rizaldi.
Menurut Rizaldi, kalau Pak Suhendra mengatakan, progres laporannya Bojonegoro sangat bagus. Sehingga sekarang ini dilakukan pengecekan langsung ke lapangan, apakah sesuai dengan laporan dengan apa yang dikerjakan masyarakat.
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Bojonegoro, Herry Sudjarwo yang menyambut langsung rombongan Monev dan mempersilakan untuk memotret objek. "Dan masukan untuk progres pengerjaan membantu masyarakat ke depannya," terang Kepala Dispenda Kabupaten Bojonegoro itu.


Tingkatkan Pelayanan, PMI Jatim Monev 8 Daerah di Bojonegoro
Selasa, 23 Agustus 2016 15:00:00
 















blokBojonegoro.com - Kepercayaan masyarakat terhadap Palang Merah Indonesia (PMI) sangat tinggi, tetapi tidak membuat PMI berbangga diri. Sehingga PMI Provinsi Jawa Timur melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) 8 daerah di kantor UTD PMI jalan Sawunggaling Bojonegoro, Selasa (23/8/2016).

Pelaksanaan Monev untuk peserta jejaring itu diikuti PMI dan UTD dari Kota Surabaya, Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Bangkalan, Pamekasan, Sampang dan Sumenep. Serta hadir langsung sekretaris PMI Provinsi Jawa Timur, Jhony beserta jajaran diantaranya wakil ketua bidang UTD, Ariyati, wakil ketua bidang penanggulangan bencana, Edipur, pengurus bidang organisasi dan hukum, Taufiq dan Kepala Bidang pelayanan, Andreas.

"Monev ini dilakukan, karena kita ingin menempatkan PMI lebih maju dan tidak stagnan. Serta membangun PMI lebih bermanfaat buat masyarakat," kata wakil ketua bidang penanggulangan bencana, Edipur.

Sementara itu, ketua PMI Kabupaten Bojonegoro, Herry Sudjarwo menyambut baik monev tersebut, karena kegiatan ini akan bermanfaat buat kemajuan PMI di Jawa Timur, utamanya di Kabupaten Bojonegoro. Serta PMI Bojonegoro juga dapat belajar banyak dari PMI di Kabupaten/Kota yang lain.

"Harapannya pelayanan PMI kedepannya semakin baik, sehingga pendonor dan yang lainnya akan meningkat," pungkasnya.







HUT PMI ke-71 Tahun 2016
PMI Komitmen Tingkatkan Kepedulian Terhadap Sesama
Sabtu, 17 September 2016 14:00:00

 


















blokBojonegoro.com - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Palang Merah Indoneesia (PMI) ke-71 tahun 2016. PMI Provinsi Jawa Timur menggelar puncak kegiatan dengan upacara di Kabupaten Nganjuk, Sabtu (17/9/2016), termasuk pengurus PMI Kabupaten Bojonegoro plt ketua, Mardikun dan sekretaris, Sukohawidoro menghadiri kegiatan tersebut.

Seluruh pengurus PMI se-Jawa Timur menghadiri upacara yang dipimpin langsung ketua PMI Jawa Timur, Imam Utomo. "Segenap pegiat kemanusiaan sudah saatnya meningkatkan kepedulian terhadap sesama," kata sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo menirukan sambutan pimpinan upacara.

Kepala Markas PMI kabupaten Bojonegoro itu juga menerangkan, selain itu pula mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi. Serta kepada seluruh keluarga besar PMI di seluruh Negeri, pantas direnungkan ketika kita telah berkemas menyelesaikan sebuah tugas yang penuh dengan hakiki kemanusiaan, lalu mereka tersenyum dengan berbisik di dalam hati.

"Terimakasih PMI, sembari memangku sebuah bungkusan yang menjamin kehidupannya sampai seminggu," terangnya kepada blokBojonegoro.com, setelah menghadiri kegiatan di Nganjuk.

Sehingga itu menjadi pilihan kita semua, sebagai keluarga besar PMI, karena mereka puas dan tertawa lebar untuk itu. Sedangkan bagi kita yang belum mampu membuat tertawa mereka jangan memproklamirkan diri bahwa kita mengabdi setia ke PMI.

Serta banyak juga yang bangga dengan kesombongan diri dengan menunjukkan sebagai pahlawan nomor satu di dunia ini. Yang lain miskin, lemah dan tidak berdaya, tertatih-tatih. Cobalah duduk merenung, menatap awan gelap, berfikirlah bagaimana membantu menerangi.

"Itulah relawan sejati. Jangan berhenti bekerja, sudahi menggerutu dan meminta. Lebih baik memberi. Dirgahayu PMI, terus mengabdi untuk masyarakat dan menjadi yang lebih baik lagi," pungkas Suko sapaan akrabnya.




Kurangi Resiko Bencana, PMI Latih DU Warga Trucuk
Minggu, 02 Oktober 2016 22:00:44


 















blokBojonegoro.com -
 Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro terus berupaya membantu pemerintah dan masyarakat, salahnya terkait pengurangan bencana di Kota Ledre. Sehingga organisasi kemanusiaan itu melatih warga Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro terkait manajemen Dapur Umum (DU), Minggu (2/10/2016).

Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo menjelaskan, kegiatan pelatihan manajemen DU merupakan program CFR yang sedang dilakukan PMI, sebagai program tanggung banjir yang didukung oleh Zurich Insuranch. Sehingga ini merupakan bagian dari kegiatan yang ada di desa yang dihasilkan dari RRPlan (Risk Reduction Plan).

"Tujuannya sebagai langkah pengurangan resiko bencana berupa pemenuhan kebutuhan makan pada saat banjir," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.

Ke depannya didaerah yang rawan terjadi banjir itu, sehingga diharapkan masyarakat yang tidak kebanjiran dapat membantu masyarakat lain yang sedang kebanjiran. "Apabila terjadi banjir, masyarakat setempat bisa membuat dapur umum," terangnya.

Sementara itu pengurus PMI, Yayan Rohman dan Dewi Rohman mengapresiasi kegiatan tersebut. Pasalnya melalui pelatihan manajemen DU bisa memberikan pengetahuan dan membekali masyarakat setempat, apabila sewaktu-waktu terjadi banjir.

"Selain melatih manajemen DU, juga membuatkan alat transportasi pada saat banjir berupa perahu yang merupakan salah satu komitmen kegiatan mitigasi dasa yang sudah dilaksanakan," ungkap asisten Pemkab Bojonegoro itu.

Tampak dalam pelatihan tersebut, para warga setempat begitu antusias dan semangat bergotong royong serta bekerja sama untuk menyelesaikan masakan. Selain itu pula masakan yang dimasak di dapur umum posko Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) setempat akan dimakan bersama-sama.[zid/ito]


Sabtu, 12 November 2016 13:00:00
 








blokBojonegoro.com - Bencana alam harus diwaspadai sejak dini oleh masyarakat, sehingga peran serta masyarakat harus ditekankan. Seperti yang dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten
Bojonegoro yang mengadakan kegiatan simulasi Table Top Exercise (TTX) Rencana Kontigensi (Renkon) Desa trucuk program CFR di SDN Trucuk 2 Bojonegoro, Sabtu (12/2/2016).

Setidaknya sekitar 30 peserta terlibat dalam dialog dan diskusi tersebut. Acara yang dibuka langsung Kepala markas PMI Provinsi Jawa Timur itu dihari para pengambil kebijakan tingkat PMI Provinsi, PMI kabupaten, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), serta perangkat dan kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) PKK dan Linmas.
Selama sehari simulasi TTX dipandu fasilitator Amirul Yasin dari PMI Kabupaten Malang, menyampaikan materi atau skenario yang disampaikan terkait kegiatan TTX, sistem peringatan dini, siaga darurat banjir dan tanggap darurat bencana.

Sekretaris PMI Kabupaten
Bojonegoro, Sukohawidodo menjelaskan, TTX merupakan gladi rencana kontijensi (renkon) yang merupakan bentuk latihan dan diskusi pada tingkat pengambilan keputusan atau personil kunci yang dilaksanakan di dalam ruangan.

"Karena TTX berfungsi untuk membahas kasus atau permasalahan dalam operasi penanganan bencana. Tujuannya mengidentifikasi kapasitas dan mereview rencana, kebijakan, prosedur, pembagian tugas dan tanggungjawab dalam penanggulangan bencana," jelasnya.

Ditambahkan, melalui kegiatan ini juga untuk menyamakan persepsi terhadap konsep rencana kontijensi yang akan disimulasikan, serta untuk menilai sistem yang sudah tersedia sebagai upaya dalam pencegahan, respon dan pemulihan akibat banjir. [zid/mu]

PMI Tanami Jambu Tepian Bengawan Desa Trucuk
 






Minggu, 13 November 2016 14:00:44
blokBojonegoro.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro melalui program CFR kembali menanam jambu di sepanjang tepian Bengawan Solo di Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (12/11/2016).

Selain diikuti para pengurus PMI, anggota Siaga Bencana Masyarakat (Sibat), juga dari Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Trucuk yakni perwakilan Polsek dan Koramil, perangkat desa setempat, masyarakat dan siswa-siswa SDN 2 Trucuk ikut menanam pohon.

Penanaman dilakukan secara serentak, setelah lokasi tepi bengawan ditata menyerupai gundukan menggunakan alat berat, excavator. Sehingga, jambu kristal yang sudah dipersiapkan langsung dimasukkan kubangan dan kembali ditutup menggunakan cangkul dengan mudah.

"Ini merupakan penanaman kedua setelah kemarin menanam. Rencananya sepanjang tanah samping bengawan di Desa Trucuk ditanamani pohon, agar mengantisipasi terjadinya longsor akibat banjir," kata Ketua Pelaksana PMI Kabupaten Bojonegoro, Mardikun.

Lokasi desa yang berada di tepi bengawan menjadi pilihan, karena sangat tepat ditanami penghijauan. Selain itu pula adanya usulan masyarakat, untuk menanam jambu kristal. "Selain pohonnya bisa menahan longsor, buahnya juga bisa dimanfaatkan dan diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.

Pasalnya dari hasil tanaman tersebut lanjutnya, akan dibagi dengan Sibat, Pemerintah Desa dan masyarakat yang merawatnya. Setidaknya ada lahan sekitar 1 hektare di RT.03 sampai RT.10 Desa Trucuk yang dimanfaatkan sebagai media tanam.

Ditambahkan, dengan melibatkan para siswa-siswa dalam menanam ini bisa mengajarkan mencintai lingkungan dan belajar suka menanam. "Sebab tanaman tersebut akan bermanfaat baginya beberapa tahun yang akan datang," pungkasnya.[zid/lis]

Kurangi Pemanasan Global, PMI Bojonegoro Tanam Jambu Kristal dan Jambu Merah

By rakyatindependen
 







Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko Hadi Widodo bersama Forpimka Trucuk, Anggota Sibat, siswa-siswi SDN 2 Trucuk dan masyarakat setempat saat menanam jambu kristal dan jambu merah untuk mengurangi pemanasan global dan menambah oksigen di wilayah Trucuk dan sekitarnya, Minggu (14/11/2016).
BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Untuk mengurangi pemanasan global dan menambah oksigen, Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro melakukan penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah di bantaran sungai bengawan solo, tepatnya di Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Senin (14/11/2016).
Penanaman pohon jambu program CFR itu diikuti oleh Forpimka (Forum Pimpinan Kecamatan, dulu Muspika) Kecamatan Trucuk, Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI, Staf PMI, Anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat), siswa-siswi SDN 2 Trucuk serta warga setempat.
Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko Hadi Widodo menjelaskan, bahwa penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah itu guna menjalin kebersamaan untuk mitigasi.
“Penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah itu, untuk mengurangk pemanasan atau global warning dan menambah oksigen, penanaman pohon ini akan terus kita lakukan sepanjang bantaran Sungai Bengawan solo di wilayah Desa Trucuk,” ungkapnya kepada rakyatindependen.com, Senin (14/11/2016).
Penanaman jambu kristal dan merah ini kegiatan pembuatan green belt adalah ruang terbuka hijau tahap dua yang berada di Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk. Jumlah pohon jambu kristal dan jambu merah sebanyak seribu pohon lebih yang ditanam di lahan seluas satu hektar.
“Kami berharap, agar kegiatan ini benar-benar mampu membentuk karakter cinta lingkungan untuk mengurangi pemanasan global serta menambah oksigen di wilayah Trucuk dan sekitarnya ini,” pungkasnya. **(Luh/Red).

PMI Bojonegoro, Serahkan Bantuan Korban Kebakaran Sukowati, Kapas

 





PMI Bojonegoro, melalui Ketua PMI Kapas Supriyanto didampingi anggotanya, saat menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada korban kebakaran Anang Romahon warga Sukowati, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Jatim, Selasa (13/9/2016).
BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Bojonegoro memberikan paket sembako kepada korban kebakaran rumah milik Anang Romahon, Dusun Losari, Desa Sukowati, Kecamatan Kapas yang terbakar Senin (12/09/2016) kemarin, sekitar pukul 18.00 WIB yang disebabkan oleh pembakaran sisa sampah yang belum padam.
Penyerahan paket sembako langsung dilakukan oleh Ketua PMI Kecamatan Kapas, Suriyanto beserta anggotanya dan disaksikan oleh Kepala Desa Sukowati dan Plt Camat Kapas Moh Saipurrohim yang diwakili oleh Kasi Trantib Kecamatan Kapas Budiono,SH. Bantuan paket sembako langsung diterima oleh korban kebakaran rumah Anang Romahon, Selasa (13/09/2016).
Sekretaris PMI Cabang Bojonegoro, Suko Hadi Widodo menjelaskan, paket sembako yang diberikan kepada korban kebakaran rumah itu berupa 5 Kg beras, 10 Kg telor, dan 2 liter minyak goreng, kecap botol dan mie instan.
“Hari ini penyerahan bantuan paket sembako dari PMI Bojonegoro kepada korban kebakaran rumah milik bapak Anang Romahon, bantuan diserahkan langsung kepada ketua PMI Kecamatan Kapas,” katanya.
Rumah milik Anang Romahon ludes terbakar disebabkan oleh sisa pembakaran sampah yang belum padam. Kebakaran rumah terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Api berhasil padam pukul 19.00 WIB setelah 2 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dan 6 personil yang turut memadamkan amukan si jago merah itu. Akibat kebakaran tersebut, korban mengalami kerugian sekitar 50 juta rupiah lebih. **(Luh)


Antisipasi Longsor, PMI dan Masyarakat Bantaran Bengawan Solo Pasang Patok Bambu




 












PMI dan Masyarakat, melakukan pemasangan patok bambu atau Awir untuk mencegah longsong pada tebing Bengawan Solo yang ada di Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Jatim, Senin (8/8/2016)
BOJONEGORO (Rakyat Independen)-Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro bersama Warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, memasang patok bambu atau awir, Senin (08/08/2016). Pemasangan awir tersebut untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya longsor pada tebing Bengawan solo.
Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko Hadi Widodo menjelaskan, saat ini tebing bengawan solo di desa setempat sangat kritis. Bahkan kondisinya sangat membahayakan. Jika musim penghujan datang dikhawatirkan tebing tersebut longsor. Patok bambu yang ditancap ditepi bengawan solo itu
sepanjang kurang lebih sekitar 500 meter dengan tinggi patok 2,5 meter dan lebar 11 meter.
“Masyarakat Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, diharapkan kelak tidak khawatir lagi dengan ancaman longsor yang diakibatkan oleh banjir luapan Bengawan solo. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 6-13 Agustus ini. Setiap harinya melibatkan 15 orang terdiri dari Sibat (Siaga bencana berbasis masyarakat) dan masyarakat Tulungrejo,” katanya.
Suko Hadi menambahkan, pemasangan patok bambu itu bertujuan terciptanya suasana aman di sekitar DAS (Daerah aliran sungai) Bengawan Solo, berkurangnya daerah longsor, menjaga kelestarian lingkungan serta mencegah erosi dan sarana penyerapan air yang cukup bagus.
Hasil yang diharapkan, terjaganya fungsi daerah aliran sungai dan berubahnya cara pandang masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan bertambahnya pohon untuk membantu adaptasi perubahan
iklim. **(Luh)

Senam Budaya, PMI Bojonegoro Siapkan 150 Personil Tenaga Pertolongan Pertama

 







Sekteraris PMI Bojonegoro Suko Hadi Widodo saat mengikuti rapat persiapan acara senam budaya, Rabu (3/8/2016).
BOJONEGORO (Rakyat Independen) – Menjelang senam budaya menuju Desa sehat dan cerdas dalam memecahkan rekor muri 2016 yang akan berlangsung Sabtu (06/08/2016) di Stadion Letjen H Soedirman Jl Lettu Soewolo Bojonegoro, PMI Bojonegoro menyiapkan 150 personil tenaga pertolongan pertama.
Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko Hadi Widodo menjelaskan, 150 personil tersebut terdiri dari anggota PMR, KSR dan PMI. Nantinya petugas pertolongan pertama itu akan di stand by kan di stadion untuk menyiapkan jika ada peserta senam yang pingsan atau sakit.
Selain mengerahkan 150 personil, PMI Bojonegoro juga meyiapkan sejumlah peralatan pertolongan seperti tandu, sragbaar serta ambulans. Selain juga menyiapkan obat-obatan medis ringan. Namun, jika ada peserta sampai sakit berat baru dirujuk ke rumah sakit.
“Dalam senam budaya rekor muri nanti PMI Bojonegoro menyiapkan 150 personil tenaga pertongan pertama. Nanti stand by distadion jika ada peserta yang sakit,” kata Suko Hadi W, Rabu (03/08/2016).
Senam budaya akan diselenggarakan di Stadion H Letjen H Soedirman. Senam budaya menuju Desa sehat dan cerdas akan di ikuti sebanyak 8.000 peserta. Nantinya senam tersebut akan memecahkan Rekor Muri 2016. **(Luh)





Kurangi Pemanasan Global, PMI Bojonegoro Tanam Jambu Kristal







Sekretaris PMI Bojonegoro Suko Hadi Wibowo saat menanam pohon jambu kristal di Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Minggu (31/7/2016).
BOJONEGORO (Rakyat Independen) – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro melaksanakan kegiatan Green Belt atau penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah, Minggu (31/07/2016).
Acara tersebut dilaksanakan di Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jatim dan dihadiri PMI Provinsi Jawa timur, Forpimda, Forpimka Kecamatan Trucuk, serta mahasiswa dan masyarakat Desa Trucuk.
Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko Hadi Widodo menjelaskan, jumlah total pohon jambu kristal dan jambu merah yang ditanam sementara ada sekitar 750 pohon. Kegiatan Green Belt ini bertujuan untuk mengurangi global warming atau pemanasan global selain itu juga mencegah longsor dan sebagai upaya mitigasi bencana banjir Bengawan Solo.
“Jumlah pohon jambu kristal dan jambu merah total sementara ada 750 pohon, kegiatan ini akan kembali dilakukan dan bertujuan untuk mengurangi pemanasan global dan banjir Bengawan solo,” katanya.
Suko Hadi menambahkan, dalam kegiatan green belt, lahan yang digunakan seluas 1 (satu) hektar. Penanaman pohon jambu tersebut juga mengerahkan sebanyak 120 orang dari berbagai elemen. Kegiatan tersebut bentuk kebersamaan dari Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) dan masyarakat supaya dikenang oleh anak cucu.
“Kegiatan ini juga termasuk menduduk program Pemkab Bojonegoro yakni menanam 1 (satu) juta pohon. Semoga dengan penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah ini, bisa mengurangi pemanasan global dan banjir Bengawan solo serta longsor,” imbuhnya. **(Luh)

Besok, PMI Bojonegoro Laksanakan Kegiatan Tanam Pohon Jambu Kristal

 





Dokumentasi: Petani Jambu kristal Sahli warga Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro yang jambu kristalnya sudah bisa dipanen dan mnghasilan. Lahanya ada di samping Bendungan Gerak.
BOJONEGORO (Rakyat Independen) – Di saat Pucuk pimpinan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro studi banding ke Thailand. Para pengurus PMI Bojonegoro yang lain, yang dinahkodai Sekretaris PMI Bojonegoro Suko Hadi waluyo, melaksanakan kegiatan Green Belt atau penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah yang bertempat di Kecamatan Trucuk, Minggu (30/07) besok.
Kegiatan tersebut nantinya akan dihadiri oleh PMI Provinsi Jatim, Forpimda, Forpimka di Kecamatan Trucuk, beberapa SKPD (satuan kerja perangkat daerah) Pemkab Bojonegoro, Sibat (Kesiap siagaan bencana berbasis masyarakat), Mahasiswa dan Masyarakat Desa Trucuk.
Suko Hadi Widodo, Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro menjelaskan, lahan yang bakal ditanami pohon jambu kristal seluas 1 hektar. Kegiatan tersebut tepatnya di RT 03/ RW 10 Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk. Penanaman pohon jambu kristal mengerahkan peserta kurang lebih sebanyak 120 orang dari berbagai elemen.
“Besok PMI Bojonegoro akan melaksanakan kegiatan Green Belt dengan kegiatan penanaman pohon jambu kristal, di lahan seluas 1 (satu) hektar,” katanya, Sabtu (29/07/2016).
Suko Hadi menambahkan, penanaman pohon jambu kristal yang berlangsung Minggu(30/7/2016) itu, sebagai upaya mitigasi bencana banjir Bengawan solo dan mengurangi pemanasan global. Selain itu, kegiatan tersebut juga merupakan bentuk kebersamaan Sibat dengan Warga masyarakat Desa Trucuk untuk ditinggalkan dan menjadi kenangan bagi anak cucu mereka.
“Sebagai upaya mitigasi bencana banjir luapan Bengawan solo serta mengurangi pemanasan global. Upaya yang kami lakukan itu, semoga memberikan manfaat untuk masyarakat Bojonegoro,” pungkasnya.**(Luh).

PMI Kepohbaru, Berikan Bantuan Korban Angin Puyuh




Ketua PMI Kepohbaru Kayat saat menyerahkan bantuan korban angin puyuh kepadaNy Sutaji di Pendopo Kecamatan Kepohbaru, Rabu (26/7/2016).
BOJONEGORO (Rakyat Independen) – Palang Merah Indonesia (PMI) Kecamatan Kepohbaru memberikan bantuan berupa sembako kepada korban rumah roboh akibat diterjang angin puyuh, Rabu (26/07/2016).
Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Kayat, Ketua PMI Kecamatan Kepohbaru kepada Sutaji korban rumah roboh, warga Dusun Baru, Desa Sidomukti, Kecamatan Kepohbaru Bojonegoro.
Paket Sembako yang diberikan pada korban angin puyuh tersebut, berisi beras sebanyak 10 Kg, minyak goreng 2 Liter, Kecap besar 1 botol, mie instan 10 bungkus dan teh 1 paket. Penyerahan dilakukan di kantor Kecamatan Kepohbaru dengan didampingi oleh Kasi Kesra Kepohbaru.
Ketua Umum PMI Kepohbaru, Kayat menjelaskan, pemberian paket sembako ini bertujuan untuk meringankan beban korban rumah roboh akibat angin puyuh beberapa waktu lalu.
“Bantuan yang kita berikan berupa paket sembako berisi beras, minyak goreng dan lain-lain. Pemberian bantuan ini untuk meringankan beban korban angin puyuh,” katanya.
Pria yang sehari-hari menjabat sebagai Sekretarsi Kecamatan (Sekcam) Kepohbaru itu berharap pemberian, mudah-mudahan paket sembako yang diberikan itu dapat bermanfaat. Seperti diketahui, rumah milik Sutaji roboh hingga rata dengan tanah setelah diterjang angin puyuh yang terjadi tanggal 19 Juli 2016 lalu.
Akibat musibah tersebut, Sutaji bersama keluarganya terpaksa harus menginap di rumah saudaranya yang tidak jauh dari rumahnya sendiri. Untuk meringankan beban korban angin puyuh sehingga PMI Kepohbaru tergerak untuk membantunya.
“Bantuan kita sampaiakan kepada Sutaji yang rumahnya diterjang angin angin puyuh tanggal 19 Juli yang lalu hingga membuat rumahnya roboh. Mudah-mudahan sedikit bantuan yamg kita serahkan ini dapat bermanfaat,” Imbuh Ketua Umum PMI Kepohbaru. **(Luh)

Sambut Tahun Baru 2016
Pemerintah Dirikan Dapur Darurat untuk Korban Banjir
Kamis, 31 Desember 2015 18:30:01

 

















blokBojonegoro.com - Selain membersihkan material banjir bandang yang terjadi di Dusun Sugihan, Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro. Pemerintah langsung mendirikan dapur darurat bencana, untuk korban banjir bandang.

"Dapur ini akan berlangsung dua hari, untuk sementara waktu. Dilihat dulu perkembangannya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Andik Sudjarwo.

Mantan Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bojonegoro itu memastikan, kebutuhan sembako dan lain-lain sudah tercukupi untuk dua hari. "Sehingga korban banjir bandang dapat terbantu," ungkapnya.

Dapur tersebut didirikan bersama BPBD, Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Sosial dan TNI. Selain itu petugas yang membantu korban banjir bandang ada sekitar 150 personil dari TNI-Polri, BPBD, pengairan, PMI dan juga dinas pekerjaan umum.

"Mereka disiagakan sampai selesai. Termasuk membersihkan lumpur yang membuat jalan sempat lumpuh dan sekarang sudah bisa dilewati," pungkasnya. [zid/mu]





























PMI Tanam Pohon di Desa Tulungrejo
Minggu, 27 Desember 2015 12:00:08

 




















blokBojonegoro.com - Sebagai upaya menghijaukan di Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bojonegoro melakukan penanaman pohon di daerah setempat, Minggu (27/12/2015).

Ratusan pohon berbagai jenis ditanam di sepanjang jalan Desa Tulungrejo dan di sekitar lapangan desa setempat. Selain diikuti anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Tulungrejo, juga diikuti pengurus PMI, Korps Suka Rela (KSR) dan Palang Merah Remaja (PMR).

"Penghijauan ini dilakukan rangkaian kegiatan hari sukarelawan dan juga program CFR," kata Sekretaris PMI Bojonegoro, Sukohawidodo kepada blokBojonegoro.com.

Menurutnya, penanaman pohon ini sangat cocok di musim penghujan sebagai upaya mitigasi atau serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana. "Setelah ini juga akan ada upaya peningkatan kapasitas masyarakat, dengan memberikan pengetahuan ke masyarakat lainnya," sambungnya.

Nampak seluruh peserta yang mengikuti penanaman pohon nampak semangat. Meskipun cuaca panas, mereka tidak menghiraukannya. Setelah penanaman pohon, para peserta makan bersama untuk menjalin kebersamaan.[zid/ito]




























Jelang Natal 2015 dan Tahun Baru 2016
Polres Dirikan Lima Pos Pantau Pengamanan Tahun Baru
Senin, 21 Desember 2015 09:00:11
Reporter: Joel Joko

blokBojonegoro.com - Sebanyak lima pos pantau pengamanan tahun baru didirikan jajaran petugas Polres dan Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro. Kelima pos pantau ini didirikan di sejumlah lokasi keramaian mulai Baureno hingga Padangan. Hal ini untuk mengantisipasi berbagai ancaman teror dan kejahatan sebelum hingga paska perayaan pergantian Tahun Baru 2016 mendatang.

Dalam kelima pos itu, disiagakan sejumlah petugas gabungan. Di antaranya selain berisi anggota Polres Bojonegoro dari berbagai satuan, juga dilengkapi petugas gabungan dari Tim Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes), PMI, TNI, Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (PMK).

Hal ini menunjukkan jajaran Polres Bojonegoro menunjukkan keseriusannya dalam menciptakan kondisi aman, terkendali dan kondusif di wilayah Bojonegoro serta memberikan kenyamanan dalam pengamanan pergantian tahun itu.

Kasubag Humas Polres Bojonegoro, AKP Nugroho Basuki mengatakan jika lima pos pantau keamanan itu dibangun sebelum Natal. Kelima pos itu, dibangun di kawasan alun-alun, stasiun dan daerah perbatasan.

"Pos pantau didirikan sejak menjelang Natal dan langsung dilanjutkan untuk pengamanan pergantian tahun baru," terang Nugroho.

Selain itu, mantan Kapolsek Kepohbaru ini mengungkapkan dibangunnya pos sejak sebelum Natal lantaran digunakan untuk pengamanan dua acara sekaligus. Yakni acara Natal dan Tahun Baru 2016. Lokasinya ditempatkan di lokasi yang mobilisasi masyarakat tinggi serta sebagai pusat keramaian dan dekat pusat perbelanjaan.

"Selain memantau peningkatan arus lalu lintas, pos pantau ini sebagai tempat pelayanan masyarakat," imbuhnya.

Dia mencontohkan pos pantau di alun-alun karena sebagai pusat keramaian adanya pasar, tempat hiburan masyarakat dan lalu lalang kendaraan. Dikatakan, setiap pos ditempatkan sekitar 30-40 personel gabungan secara bergantian.

Sementara Dishub Bojonegoro berencana membuat car free night di seputar alun-alun pada malam pergantian tahun. Itu bertujuan mengantisipasi penumpukan kendaraan yang menyebabkan kemacetan. [oel/lis]



















Upacara HKN, Korpri dan PGRI
Peserta Tak Serius Ikuti Upacara
Senin, 30 November 2015 11:00:48

 




















blokBojonegoro.com - Upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-41, Korpri ke-44 dan PGRI dilaksanakan bersama di Alun-alun Bojonegoro, Senin (30/11/2015). Upacara diikuti ribuan peserta dari beberapa instansi, termasuk Korpri, PGRI dan instansi lainnya. Namun sebelum sambutan Bupati Bojonegoro, Suyoto, ratusan peserta sudah berteduh di belakang barisan upacara.

"Harus sabar, biasanya menata.. Sekarang ditata," kata pengatur barisan, Suyanto menggunakan pengeras suara.

Selain itu saat seluruh peserta upacara dibariskan, beberapa orang dengan berseragam Korpri dan PGRI, tampak baru datang menuju alun-alun. Meskipun Kang Yoto, sudah berada di posisinya menjadi pembina upacara, masih ada peserta yang baru datang.

Tidak hanya itu, sebelum pembacaan amanat pembina upacara, sekitar ratusan peserta keluar barisan upacara. Mereka duduk-duduk di bawah pohon. Di antara mereka, saat berjalan ke balakang barisan ada yang bermain handphone genggam.

Padahal petugas Satpol PP, Polisi, Kodim dan Linmas sudah menyuruh baris. "Kalau sakit agar berada ditenda PMI atau Dinkes yang disiapkan panitia. Segera baris, kalau sakit ditenda saja," ucapnya, namun permintaan tersebut tidak diindahkan para peserta upacara yang sedang duduk. [zid/lis]













BPBD Bojonegoro Aktifkan Posko Bencana Desa Lagi
Minggu, 29 November 2015 15:00:03


blokBojonegoro.com - Beberapa wilayah di Kabupaten Bojonegoro saat ini sudah memasuki musim hujan. Musim hujan biasanya rawan bencana. Untuk itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro mengantisipasi terjadinya bencana dengan mengaktifkan posko bencana di desa.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Andik Sudjarwo mengatakan pihaknya telah melibatkan Linmas serta kelompok pemberdayaan yang ada di desa-desa untuk penanganan awal terjadinya bencana.

"Ini merupakan hasil rakor penanggulangan bencana dengan SKPD terkait, pihak kecamatan dan PMI Bojonegoro beberapa waktu lalu," ungkapnya.

Menurutnya, dalam Rakor tersebut telah disepakati untuk kembali mengaktifkan posko bencana yang ada di masing-masing desa. Dengan diaktifkannya posko bencana ini, pihaknya berharap saat terjadi bencana akan ada penanganan pertama dari pihak desa.

"Kami sudah meminta kepada masing-masing kecamatan untuk menginventarisir sarana prasarana yang bisa digunakan untuk tindakan penanggulangan bencana," imbuhnya kepada blokBojonegoro.com. [ita/lis]





















Sibat Desa Trucuk Gelar FGD
Selasa, 24 November 2015 23:00:27

 



















blokBojonegoro.com - Sebanyak 30 anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, dilatih pengurangan risiko bencana beberapa waktu lalu. Saat ini puluhan anggota, perangkat desa, tokoh masyarakat dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD), di Balai Desa Trucuk, Selasa (24/11/2015) malam.

"FGD malam ini untuk membentuk Pokja (kelompok kerja)," kata sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo dalam sambutannya.

Kepala Markas PMI itu juga menuturkan, di Kabupaten Bojonegoro sudah ada beberapa desa dilatih Sibat. Namun untuk program dari Zurich Insuranc ini, dilaksanakan di Desa Trucuk, Desa Sumbang Timun dan Desa Tulungrejo.

"Di Desa Trucuk, supaya ada pengawasan perlu dibentuklah Pokja pada malam ini. Pokja itu nanti menjadi pengawas dan kontrol kegiatan Sibat di Desa Trucuk," jelas Suko sapaan akrabnya.

Ditambahkan, harapannya dengan pembentukan Pokja dapat meningkatkan kemampuan masyarakat, dalam pengurangan risiko bencana (PRB). "Namun seluruhnya harus ikhlas, demi terlaksananya kegiatan yang bermanfaat ini," pungkasnya.

Setelah ini anggota Sibat di desa tersebut akan melakukan Risk Mapping. Seperti diketahui, program Pembangunan Masyarakat Tangguh Banjir (Community Flood Resilience) dari Zurich Swiss. [zid/lis]












 





































Satu Peserta Upacara Dirujuk ke RSUD Bojonegoro


 






















Selasa, 20 Oktober 2015 10:00:11


blokBojonegoro.com - Ribuan pelajar di Kabupaten Bojonegoro mengikuti upacara Hari Jadi Bojonegoro (HJB) Ke-338 di Alun-Alun Bojonegoro, Selasa (20/10/2015). Saat upacara tiga pelajar harus dibantu oksigen dan seorang pelajar di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bojonegoro.

"Ada satu pelajar yang dirujuk, karena sesak napas," kata Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Suko Hawidodo kepada blokBojonegoro.com.

Peserta yang dirujuk, diketahui bernama Panji, Mahasiswa STIE Cendekia Bojonegoro. Selain itu, Indah salah seorang pelajar juga dibantu oksigen, untuk bernapas.

Serta pelajar MAN 1 Bojonegoro, Lailatul Fitriyah harus diberikan bantuan oksigen untuk bernapas, karena nafasnya sempat tersengal-sengal. "Saya sakit asma," terang pelajar asal Kecamatan Baureno itu.

Sementara itu, Suko menambahkan, peserta upacara yang pingsan ada sekitar 20 orang dan yang kepayahan ada 200 orang lebih, sehingga mereka duduk-duduk di bawah pohon saat upacara berlangsung.

"Penyebabnya peserta upacara pingsan karena panas, berdiri terlalu lama dan kondisi fisiknya lemah," pungkasnya. [zid/lis]













Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Puluhan Anak Pingsan


 

























Kamis, 01 Oktober 2015 11:00:17


blokBojonegoro.com - Momentum Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober diperingati setiap tahunnya, termasuk di Kabupaten Bojonegoro. Hari ini, ribuan pelajar ikut upacara di Alun-Alun Bojonegoro, Kamis (1/10/2015). Saat upacara berlangsung, puluhan pingsan dan kelelahan.

Upacara Hari Kesaktian Pancasila tahun ini bertemakan "Kerja Keras dan Gotong Royong Melaksanakan Pancasila'. Dalam kegiatan tersebut diikuti ribuan pelajar dari beberapa sekolah di Kabupaten Bojonegoro.

"Ada 40 anak yang pingsan dan kelelahan," kata Petugas PMI Kabupaten Bojonegoro, Nur Khamid kepada blokBojonegoro.com.

Mereka kelelahan saat mengikuti upacara, karena sinar matahari yang mengenai tengkuk secara langsung dan kondisi fisik anak yang kurang fit. "Tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit," pungkasnya.[zid/lis]











750 Warga Sekitar JOB P-PEJ Dilatih Selamat


 




















Rabu, 30 September 2015 01:00:34


blokBojonegoro.com -
 Bencana tidak dapat prediksi, termasuk di sekitar lokasi Lapangan Migas Sukowati yang dioperatori Joint Operation Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ). Oleh karena itu, rencananya ratusan warga dari tiga desa sekitar Pad A Lapangan Sukowati akan dilatih simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat Bahaya (PKDB), Rabu (30/9/2015).

Komandan Kodim (Dandim) 0813 Bojonegoro, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas kepada blokBojonegoro.com mengungkapkan, latihan PKDB ini dilaksanakan JOB P-PEJ yang bekerjasama dengan Kodim 0813 Bojonegoro. Nantinya, masyarakat dilatih tentang bagaimana cara membaca arah angin, kemana jalur evakuasi dan mengetahui titik penampungan pengungsi.

"Ada 750 warga yang mengikuti pelatihan dari tiga desa, yakni Desa Sambiroto dan Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, serta Desa Campurejo, Kecamatan Kota Bojonegoro. Masing-masing desa 250 orang," jelasnya.

Dikatakan, kalau sebelumnya sudah ada rapat bersama untuk melaksanakan PKDB ini. Dijadwalkan, selain personil Kodim 0813, juga ada dari Polres, Dinas Perhubungan (Dishub), Palang Merah Indonesia (PMI), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), JOB P-PEJ dan warga dari tiga desa tersebut.

"Latihan PKDB ini bertujuan untuk melatih masyarakat, agar terbiasa saat ada bencana atau dengan kata lain, bertujuan untuk mengurangi risiko dari munculnya bencana," tegas Donova, panggilan akrabanya.

Disinggung mengenai skenario latihan nanti, akan disimulasikan telah terjadi kebocoran gas beracun atau H2S di Lapangan Sukowati Pad A. Supaya warga sekitar tahu menanganinya, evakuasi dan tentunya menyelamatkan diri. [zid/mad]


Dandim Apresiasi Sibat PMI


 




















Senin, 28 September 2015 19:00:36


blokBojonegoro.com - Setelah melatih warga Desa Tulungrejo dan Desa Sumbang Timun Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro, sekarang giliran Desa Trucuk yang dilatih Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Komandan Kodim (Dandim) 0813 Bojonegoro, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas mengapresiasi kegiatan Sibat PMI tersebut.

Rencananya sebanyak 30 peserta dari Desa Trucuk akan mengikuti pelatihan di hotel & resto MCM, jalan Pemuda Bojonegoro, mulai Senin (28/9/2015) sampai Jum'at (2/10/2015). Dalam pembukaan yang dibuka langsung Dandim, juga dihadiri dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, Polsek Trucuk dan Polres Bojonegoro.

Serta seluruh pengurus PMI Bojonegoro, hadir diacara pembukaan tersebut. "Terima kasih atas kehadiran para undangan, kerja sama PMI dengan TNI. Serta Dandim atas kesediaan membuka acara," kata ketua PMI Bojonegoro, Herry Sudjarwo.

Sementara itu, Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas sangat mengapresiasi kegiatan Sibat yang diadakan PMI ini. "Diharapkan kegiatan ini berkelanjutan ke daerah lain," harapnya.

Dicontohkan, Kecamatan Tambakrejo, Sekar dan lain sebagainya. Sehingga tidak terfokus pada DAS Bengawan Solo. Pasalnya tipikal bencana di Kabupaten Bojonegoro sangat beragam.

"Semua peserta pelatihan diharapkan untuk serius, dengan motivasi tinggi dalam mengikuti pelatihan sampai kegiatan dilapangan," tandasnya.

Ditambahkan, kegiatan seperti ini jarang diadakan. Selain itu tidak semua orang dapat mengikuti Sibat, kecuali ada semangat dan dorongan dari semua pihak. PMI juga selalu serius dalam memberikan pembelajaran kepada masyarakat, terutama terkait bencana.

Seperti diketahui, kegiatan Sibat ini hanya diadakan ditiga desa di Kecamatan Trucuk, dan kegiatan tersebut program dari Zurich Incurenc. [zid/mu]




Siaga Banjir, PMI Latih Warga Desa Ngablak
Senin, 07 September 2015 11:00:11

 




















blokBojonegoro.com - Beberapa daerah rentan terdampak bencana, seperti halnya Desa Ngablak Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Sehingga Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro melatih warga setempat untuk siaga banjir.

Melaluli latihan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT), sebanyak 30 warga dari berbagai latar belakang dilatih kebencanaan di kantor Balai Desa setempat, mulai tanggal 7 sampai 11 September 2015. Tidak hanya dari PMI saja sebagai pemateri, tetapi melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Dalam pembukaan pelatihan, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Dander, Agus Susetyo Hardiyanto mengapresiasi kegiatan SIBAT. Pasalnya, di Kecamatan Dander rentan bencana, termasuk Desa Ngablak yang rutin terkena banjir bengawan solo setiap tahunnya.

"Sehingga ini perlu diadakan, semua lapisan masyarakat terlibat dalam kegiatan bencana. Nantinya selain menjadi kepanjangan pemerintah desa, juga sangat membantu kecamatan," ujarnya kepada blokBojonegoro.com.

Mantan Sekcam Sumberrejo itu juga sangat mengharapkan kepada peserta, untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan. Pasalnya tidak semua warga bisa ikut pelatihan SIBAT yang dilaksanakan PMI ini.

"Silahkan diniati mencari ilmu dan belajar bersama. Ini nanti bisa dimanfaatkan masing-masing individu maupun kelompok," terangnya.

Sementara itu, Pengurus PMI Bojonegoro, Mardikun menuturkan, kegiatan ini bersumber dari APBD. Setelah sebelumnya kegiatan SIBAT diadakan di Kecamatan Balen yakni di tiga desa diantaranya Pilanggede, Sarirejo serta Mulyorejo, dan dihadiri orang luar negeri yakni Norwegia.

"Ilmu bencana ini bisa digunakan khususnya diri sendiri dan masyarakat. Kalau sukses, siapa tahu bisa dikembangkan ke daerah-daerah yang lain, untuk kebencanaan," terangnya.

Ia menilai pemilihan Desa Ngablak Kecamatan Dander, dikarenakan daerahnya yang rentan banjir bengawan solo.

"Niatnya ikhlas, demi dan untuk Desa Ngablak sendiri. Karena ilmunya harus diresapi dan sangat manfaat sekali," pungkasnya.

Nampak para peserta bersemangat mengikuti pelatihan, yang biasanya tidak mengenakan sepatu, kini sekitar seminggu kedepan, para warga yang terpilih diwajibkan mengenakan sepatu untuk mengikuti pelatihan seharian penuh. [zid/mu]





Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.