Header Ads

Arsip Memori Humas bidang SDM



Beri Manfaat Sekolah, Semua Madrasah Ada PMR



Kamis, 07 April 2016 17:00:07


blokBojonegoro.com - Setelah acara pelantikan dan pengukuhan panitia UAMBN MTs di aula Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro, Kamis (7/4/2016), dilanjutkan dengan sosialisasi dari Palang Merah Indonesia (PMI) kepada seluruh kepala madrasah yang menghadiri kegiatan tersebut, yakni tentang Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah.

"PMR itu sangat penting, di tingkat madrasah sudah ada semuanya. Sebab, manfaatnya buat siswa dan sekolah sangat banyak," kata Kepala Kemenag Kabupaten Bojonegoro, A. Munir kepada blokBojonegoro.com.

Sehingga, dengan ada kegiatan pengukuhan ini, sekalian PMI memberikan sosialisasi tentang ke-PMI-an. Pasalnya PMI ikut andil dan peduli terhadap orang-orang yang membutuhkan donor darah dan memberikan pelajaran bagaimana pertolongan pertama pada korban kecelakaan.

"Meskipun bagian ekstrakurikuler, tapi semua madrasah sudah ada PMR," jelas mantan kepala Kemenag Pacitan itu.

Sementara itu, dalam sosialisasi tentang ke-PMI-an, dibuka sekretaris PMI, Sukohawidodo. Sedangkan materi donor darah disampaikan langsung Direktur Unit Transfusi Darah (UTD), Dr. H. Hernowo. M.Kes dan materi organisasi PMR disampaikan M. Nur Hamid, selaku Kasi SDM markas PMI. [zid/ito]



Temu Gladi PMR di Jatiblimbing
Ditutup Dengan Baksos, Peserta Bagikan Sembako
Minggu, 30 Oktober 2016 22:00:20
 

blokBojonegoro.com - Setelah tiga hari temu gladi PMR Madya dan Wira yang diselenggarakan PMI Kabupaten Bojonegoro, di Desa Jatiblimbing Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ditutup dengan bakti sosial, dengan memberikan sembako kepada warga sekitar, Minggu (30/10/2016).

Dengan dibagi beberapa tim, para peserta dari sekolah SMP/MTs dan SMA/SMK/MA di Kota Ledre itu langsung mendatangi rumah nama-nama warga yang menerima bantuan. "Para siswa sengaja tidak diantar kerumahnya langsung, supaya mereka belajar bersosialisasi dengan bertanya pada warga," kata salah seorang panitia, Theo kepada blokBojonegoro.com.

Sementara itu, ketua panitia yang juga pengurus PMI Kabupaten Bojonegoro, Letkol laut Pur. Budiyanto mengharapkan, semoga kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini, mampun membentuk karakter anggota PMR dalam Tri Bhakti PMR dan menyamakan 7 materi pembelajaran PMR.

"Supaya materi yang didapat dapat diterapkan di sekolah dan di masyarakat, serta ditularkan ketemannya yang lain," pesan Pak Budi.

Selain itu pewakili ketua PMI Kabupaten Bojonegoro mengucapkan terima kasih kepada pesetra yang telah berpartisipasi, serta kepada pemerintah desa dan warga setempat yang membantu mensukseskan kegiatan ini.

"Meskipun diguyur hujan selama kegiatan, tidak membuat para peserta pulang. Warga dan pmerintag desa ikut membantu para peserta dengan memberikan penginapan yang nyaman," pungkasnya.

Tampak dalam baksos, para warga yang menerima bantuan tersebut sangat senang, karena sangat membantu kebutuhan sehari-hari.[zid/ito]

Temu Gladi PMR di Jatiblimbing
Diguyur Hujan, Ribuan Peserta Tetap Semangat
Sabtu, 29 Oktober 2016 22:00:45

 

blokBojonegoro.com - Kegiatan temu gladi Palang Merah Remaja (PMR) Madya dan Wira yang diselenggarakan PMI Kabupaten Bojonegoro, di Desa Jatiblimbing, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro diguyur hujan. Namun ribuan peserta yang mengikuti kegiatan masih tetap bersemangat.

"Di hari pertama saat pembukaan kemarin juga diguyur hujan, sekarang hujan lagi lebih lebat. Tapi para peserta tetap semangat mengikuti kegiatan," kata sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo, Sabtu (29/10/2016).

Padahal sekitar 1.200 pelajar dari sekolah di Kota Ledre itu akan mengikuti temu gladi PMR mulai tanggal 28 sampai 30 Oktober 2016. Berbagai acara dalam kegiatan sudah dipersiapkan panitia, agar ribuan peserta semakin bertambah pengalamannya dan ilmu tentang kepalangmerahan.

"Selain tadi diberi materi sarasehan manajemen PMR, Minggu besok akan mengikuti bakti sosial. Setiap malam, peserta juga mengadakan pentas seni dan hiburan lainnya," jelasnya kepada blokBojonegoro.com. [zid/lis]




FORPIS Ajang Belajar Organisasi Anggota PMR
Minggu, 11 Desember 2016 21:00:21


blokBojonegoro.com -
 Forum Remaja Palang Merah Indonesia (FORPIS) yang berisikan calon-calon relawan masa depan, menjadi wadah belajar organisasi Palang Merah Remaja (PMR). Seperti yang dilakukan FORPIS Kabupaten Bojonegoro mengadajan rapat kerja (Raker) dan pertemuan FORPIS di markas PMI jalan Trunojoyo Bojonegoro, Minggu (11/12/2016).

Ketua harian PMI Kabupaten Bojonegoro, Mardikun menuturkan, dengan adanya FORPIS dari berbagai anggota PMR disekolah-sekolah, bisa meningkatkan peran aktif PMR dalam proses pengambilan keputusan dan kepemimpinan PMI.

"Karena di forum tersebut anggota PMR dapat bertukar pengalaman, memperbanyak teman dan juga semakin mendalami kepalang merahan," jelasnya yang juga anggota Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bojonegoro itu.

Karena diharapkan setelah berproses di FORPIS, mereka diproyeksikan menjadi relawan PMI. "Dengan adanya FORPIS ini bisa menjadi proses pembelajaran bagi anak-anak," terangnya.

Setidaknya dalam Raker dan pertemuan FORPIS tersebut diikuti beberapa perwakilan sekolah di Kota Ledre, yang menyepakati koordinator FORPIS. Selain itu dalam forum tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi untuk PMI Kabupaten Bojonegoro, agar memfasilitasi dan mendukung kegiatan FORPIS yang sudah sudah diprogramkan.

Sementatara itu sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo menambahkan, FORPIS menjadi ajang belajar berorganisasi anak-anak PMR. "Manfaatkan pertemuan ini sebaik mungkin, supaya adik-adik bisa tambah ilmu dan pengalamannya melalui forum ini," pesannya.

Para anggota PMR yang mengikuti raker dan pertemuan, juga dikenalkan tentang media dan cara penulisan. Pasalnya sekarang ini perkembangan IT perlu dikontrol, agar anak-anak tidak mudah percaya postingan yang belum bisa dipastikan kebenarannya.[zid/ito]





HUT PMI ke-71 Tahun 2016
PMI Sumberrejo Sosialiasi ke Pembina PMR
Sabtu, 17 September 2016 16:00:00

 

blokBojonegoro.com - Selain menghadiri kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur yang mengadakan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) di Kabupaten Nganjuk, Sabtu (17/9/2016). PMI Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro juga memeriahkan HUT PMI ke-71 tahun 2016 dengan menggelar sosialisasi kepada pembina PMR di daerah tersebut.

Pengurus PMI Kabupaten Bojonegoro, Bidang PMR dan Sukarelawan, Eko Margono, megapresiasi kegiatan tersebut. Pasalnya persamaan persepsi antar pembina dan stakeholder PMI perlu dilakukan, untuk menciptakan singkronisasi dalam menangani kemanusiaan.

"Apalagi sesuai tema HUT PMI ke-71 tahun 2016, 'pengabdian sejak dini untuk generasi berkemanusiaan di masa datang', sehingga mengingatkan kita semua untuk mendorong dan mengajak generasi muda untuk sejak dini dikenalkan dengan kepedulian menolong sesama secara tulus dan ikhlas," terangnya.

Serta membantu mereka yang membutuhkan tanpa membedakan ras, golongan, suku dan agama sesuai dengan prinsip kemanusian dan prinsip kesamaan dalam prinsip-prinsip dasar gerakan internasional palang merah dan bulan sabit merah.

"PMI didorong untuk terus menerus mengembangkan kapasitasnya, memperbaiki pelayanannya, melakukan harmonisasi langkah dengan pemerintah, para mitra dan penerima manfaat, yakni masyarakat," terang warga kecamatan Sumberrejo itu.

Selain sosialisasi kepada pembina PMR di Kecamatan Sumberrejo, kegiatan tersebut juga diisi dengan donor darah. Setidaknya antusiasme masyarakat dalam membantu sesama sangat tinggi, tampak dari banyaknya peserta yang ikut mendonorkan darahnya.





PMI Bojonegoro Ikuti Pelatihan se-Jatim
Rabu, 21 September 2016 14:00:55


blokBojonegoro.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro mengikuti  pelatihan peningkatan SDM bagi pengurus PMI se-Jawa Timur. Acara yang digelar PMI Jawa Timur itu digelar di Aria Hotel Surabaya.

Ada 28 peserta dari 13 PMI Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, termasuk PMI Kabupaten Bojoengoro yang ikut. Para peserta menerima materi terkait perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Kepala markas PMI Bojonegoro, Sukohawidodo yang mengikuti pelatihan mengaku sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Pasalnya selain menambah wawasan, juga bisa mengupgrade kemampuan dalam pengorganisasian di PMI.

"Bisa meningkatkan SDM dan kemampuan pengeloloaan manajerial di PMI," katanya.
Sementara itu, Sekretaris PMI Jawa Timur, Djoni Irianto menuturkan, perencanaan merupakan tanggung jawab atau kewajiban, bukan pilihan. Sehingga suatu proses perencanaan perlu dipersiapkan sebaik mungkin. Untuk itu, dalam pelatihan yang akan berakhir tanggal 26 September itu diharapkan peserta dapat memahani cara dan proses perencanaan sampai pelaporan dengan baik dan benar.

blokBojonegoro.com - Kondisi di Kabupaten Bojonegoro setiap saat rentan terjadi bencana, termasuk daerah pedesaan. Sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro memperuat kapasitas menjadi desa tangguh bencana.
Hal itu ditunjukkan dalam seminar kabupaten pembentukan desa tangguh bencana dengan menghadirkan narasumber dari BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Bojonegoro, di ruang Angling Dharma Pemkab Bojonegoro, Kamis (9/11/2017).
"Kegiatan ini mengenalkan tentang program desa tangguh di Bojonegoro. Tujuannya menyampaikan informasi hasil capaian desa tangguh bencana, dan kesiapan dengan seperti Sibad, Kampung Siaga dan lain sebagainya sebagai mitra," kata Kepala Pelaksana BPBD pemkab Bojonegoro, Andik Sudjarwo.
Selain menghadirkan beberapa narasumber tersebut juga mengundang desa tangguh bencana di Kabupaten Bojonegoro yang sudah ditentukan.
Sementara itu Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Bojonegoro, Yayan Rohman mengatakan, daerah yang dilalui sungai besar itu adalah suatu anugerah luar biasa, karena pada zaman dahulu sungai adalah salah satu sarana transportasi yang sangat penting. Pasalnya 10 tahun yang lalu tentang penanganan bencana.
Titik balik kita di akhir tahun 2007-2008 saat banjir besar melanda di mana sebagian besar wilayah kita tergenang banjir dan lumpuh. "Dari hal itu maka kita kini bisa menghitung dampak, waktu dan ketinggian banjir akibat luapan sungai bengawan solo," terangnya. [zid/ito]
sumber : https://kumparan.com/blokbojonegoro/bpbd-bojonegoro-perkuat-kapasitas-desa-tangguh-bencana



Minta-Minta Dijalan Saat Bencana Harus Ditindak Tegas

Suara Bojonegoro     Tuesday, December 19, 2017   No comments
Reporter: Sasmito
suarabojonegoro.com - Bupati Bojonegoro, Suyoto menegaskan dan memberikan instruksi tegas siapa saja yang meminta minta dijalan  saat bencana untuk ditindak tegas, hal itu disampaikan oleh Bupati saar Rapat Koordinasi Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) dan penyerahan tanggungjawab berkelanjutan. di Griya Dharma Kusuma , Selasa (19/12/17).

"Karena kita telah membuat tata kelola yang baik sampai ditingkat desa dalam Penanganan bencana," Tutur Bupati Suyoto dalam Sambutannya.

Bupati dalam kesempatan  menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak PMI yang telah berbuat untuk bersama dan bersinergi bersama pemerintah untuk membantu rakyat Bojonegoro.

"Saat menghadapi banjir dulu kita bertahan, lalu kita mencanangkan paradigma baru living harmony with flood, kini walaupun banjir produktivitas akan tetap berjalan, Meski banjir kita memberi kontribusi dan memberi bahagia orang lain, itu adalah cara baru hidup di Bojonegoro," Terang Suyoto.

sibat, menurut Bupati datang disaat yang tepat  dengan membuat prototipe di beberapa daerah rawan bencana. dalam GDSK salah satu indikatornya adalah bagaimana membuat ketahanan terhadap bencana.

Menurut Bupati jika dulu saat bencana datang kita cenderung kedandapan lalu menjadi titik balik kita adalah bagaimana kita mengelola banjir, banyak skenario yang kita siapkan untuk membuat desa desa kita tahan dari bencana yang rutin datang setiap musim penghujan. Cara cara ini akan kita teruskan untuk survive mulai dari penyediaan inrastruktur.

Kegiatan Sibat ini, dilaksanakan Untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana utamanya yang berada di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo, oleh Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Bojonegoro.

Acara yang mengusung tema program masyarakat tangguh banjir dari PMI Kabupaten Bojonegoro ke Pemerintah Daerah. Diawali dengan pemaparan tentang Sibat yang disampaikan oleh Sekretaris PMI Cabang Bojonegoro, Suko Widodo.

Dijelaskan bahwa sibat ini sudah ada di 4 Kecamatan yakni Kecamatan Balen di Desa Pilanggedha, Sarirejo dan Mulyorejo. Di Desa Ngablak Kecamatan Dander, Desa Banjarejo Kecamatan Bojonegoro. Sedangkan untuk di Kecamatan Trucuk di Desa Trucuk, Sumbangtimun dan Tulungrejo. (Sas/Lis)
 

Bojonegoro Jadi Pilot Project Sibat di Jatim

Selasa, 19 Desember 2017 I Jam : 14:03:07 WIB I Penulis : REDAKSI I Dibaca : 50 views
 





BOJONEGORO. Netpitu.com – Untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana utamanya yang berada di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo, Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Bojonegoro menggelar Rapat Koordinasi Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) dan penyerahan tanggungjawab berkelanjutan. Rapat yang berlangsung di Griya Dharma Kusuma, Selasa (19/12).
Acara yang mengusung tema program masyarakat tangguh banjir dari PMI Kabupaten Bojonegoro ke Pemerintah Daerah. Diawali dengan pemaparan tentang Sibat yang disampaikan oleh Sekretaris PMI Cabang Bojonegoro, Suko Widodo.
Dijelaskan bahwa sibat ini sudah ada di 4 Kecamatan yakni Kecamatan Balen di Desa Pilanggedha, Sarirejo dan Mulyorejo. Di Desa Ngablak Kecamatan Dander, Desa Banjarejo Kecamatan Bojonegoro. Sedangkan untuk di Kecamatan Trucuk di Desa Trucuk, Sumbangtimun dan Tulungrejo.
Suko Widodo menjelaskan beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain pembuatan Perdes tentang kebencanaan, sosialisasi PHBS kepada siswa dan pelajar, pengolahan sampah rumah tangga dan pelatihan lain lain.
Menurut Suko di 3 Kecamatan yakbu Balen, Dander dan Bojonegoro sudah terdapat 3 perahu yang bisa digunakan untuk evakuasi. Dan saat ini tiga desa di Kecamatan Trucuk yang menjadi proyek Sibat .
Sedang menurut Mardikun dari PMI Cabang Bojonegoro, program ini sudah berjalan 3 tahun dan sudah selesai, selanjutya akan diserahkan ke masyarakat, sehingga keberlanjutan program ini setelah diserahkan masyarakat akan mewujudkan masyarakat tangguh bencana.
Sementara itu Edi Purwinanto dari PMI Jawa Timur mengataan Desa tangguh itu diindikasikan dengan memiliki ketahanan untuk berbuat, kebersamaan dan keberlanjutan.
Lebih lanjut dikatakan, Bojonegoro menjadi pilot project sibat di Jatim. Oleh karenanya Sibat harus senantiasa bergerak dengan pengembangan model pembangunan desa berwawasan bencana dan memiliki ketahanan. Meski pendanaan telah berhenti, namun akan terus eksis dan berlanjut ditengah masyarakat.
(dan)



Program CFR PMI Bojonegoro Berakhir

PMI Provinsi Minta Pemerintah Ikut Bertanggungjawab

Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com -
 Setelah tiga tahun Community Flood Resilience (CFR) atau Program Masyarakat Tangguh Banjir (PMTB) yang dilaksanakan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro berakhir. PMI Provinsi Jawa Timur meminta pemerintah ikut bertanggungjawab mendorong program tersebut setelah berakhir sekarang ini.

"Pemerintah harus ikut bertanggungjawab, mendorong masyarakat dan pengusaha ikut bertanggingjawab juga," kata Wakil Ketua PMI Jawa Timur bidang Penanggulangan Bencana, Edi Purwinarto.

Dalam rapat koordinasi (Rakor) Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) dan penyerahan tanggungjawab berkelanjutan program yang diadakan di Hotel Griya Dharma Kusuma, Selasa (19/12/2017), Edi menjelaskan, peran pemerintah yakni membuat regulasi, pemberdayaan masyarakat dan layanan publik.

Sedangkan untuk Sibat Desa Tangguh harus mempunyai kompetensi seperti Sibat di Bojonegoro mempunyai keunggulan. Terbukti PMI Kabupaten Bojonegoro pernah memaparkan program tersebut di PMI pusat.

"Sibat Bojonegoro menjadi percontohan di Jawa Timur, sehingga akan merekomendasikan daerah rawan bencana di jawa timur dan bahkan luar jawa timur," terangnya.

Sementara itu, ketua ketua harian PMI Kabupaten Bojonegoro, Mardikun menandaskan, program CFR di tiga desa yakni Sumbang Timun, Tulungrejo dan Trucuk sudah berakhir. "Masyarakat bisa merasakan adanya program bencana, dengan berakhirnya program ini dapat ditindaklanjuti masyarakat," pungkasnya.

Tampak dalam penandatangananya pertanggungjawaban selain disaksikan dewan kehormatan dan pengurus PMI Kabupaten Bojonegoro serta PMI Provinsi Jawa Timur. Bahkan Bupati Bojonegoro, Suyoto bersama Komandan Kodim 0813 Bojonegoro juga ikut prosesi penandatanganan tersebut. [zid/mu]


Tuesday, 19 December 2017 09:00:00

PMI Bojonegoro Rakor Penutupan Program CFR

Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com -
 Setelah tiga tahun program Community Flood Resilience (CFR) atau Program Masyarakat Tangguh Banjir (PMTB) dilaksanakan di Kabupaten Bojonegoro. Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro mengadakan rapat koordinasi (Rakor) Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) dan penyerahan tanggungjawab berkelanjutan program tersebut.

Acara yang diadakan di Hotel Griya Dharma Kusuma, Selasa (19/12/2017), dihadiri pengurus PMI provinsi, dewan kehormatan dan pengurus PMI kabupaten Bojonegoro serta mengundang Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bojonegoro. Termasuk tiga desa pelaksana program yakni Desa Trucuk, Desa Tulungrejo dan Desa Sumbang Timun Kecamatan Trucuk.

"Program ini sudah dilaksanakan selama tiga tahun mulai Januari 2015 sampai Desember 2017," kata sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo dalam pemaparannya.

Disampaikan, PMTB merupakan program pemberdayaan masyarakat terhadap bencana banjir yang efektif melalui pengembangan kapasitas untuk mengurangi dampak dari bencana banjir. Sebelum kegiatan beberapa tahun lalu awalnya sudah melaksanakan sosialisasi, assesment, koordinasi dan pembentukan sukarelawan.

"Termasuk pemasangan rambu bencana banjir, penyerahan perahu di tiga desa pelaksana program. Serta beberapa kegiatan pemberdayaan yang lainnya," terang Suko yang juga kepala Markas PMI Kabupaten Bojonegoro itu.

Rencananya setelah rakor Sibat dilanjutkan dengan penandatanganan penyerahan tanggungjawab program CFR ke pemerintah desa. Supaya pihak pemerintah desa melanjutkan program tersebut untuk dimanfaatkan masyarakat setempat. [zid/mu]








[

Masyarakat Tangguh Banjir di Kecamatan Trucuk
Progres Bagus, IFRC Apresiasi PMI Bojonegoro
Kamis, 18 Agustus 2016 21:00:26


 
















blokBojonegoro.com -
 Federasi Palang Merah Internasional/IFRC, Zurich Insurance, PMI Pusat dan Provinsi Jawa Timur melakukan Monev (Monitoring dan Evaluasi) ke PMI Kabupaten Bojonegoro, Kamis (18/8/2016). Monev dilakukan dengan langsung meninjau lokasi program di Desa Sumbangtimun, Desa Tulungrejo dan Desa Trucuk.
Rombongan terdiri dari IFRC, Suhendra Regmi, beserta penerjemah Rizaldi, didampingi ketua Pokja Program PMI Pusat, Teguh Wibowo dan dari Zurich Insurance, Arfik. Kedatangan rombongan disambut langsung Kepala Markas PMI Jawa Timur, I Gede Tambah dan dewan kehormatan berikut pengurus PMI Kabupaten Bojonegoro di Markas PMI Bojonegoro, Jalan Trunojoyo.
Dilanjutkan menuju Desa Sumbang Timun, rombongan diajak langsung melihat jalur evakuasi apabila terjadi banjir dan pos Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Sedangkn di desa kedua yakni Desa Tulungrejo, IFRC dan Zurich Insurance melihat jalur evakuasi, perahu, pos Sibat yang berisi peratalan komplet dan awer-awer atau beroncong penahan longsor.

Terakhir sebelum kembali ke Kota Bojonegoro, di Desa Trucuk para rombongan melihat pembangunan gedung Sibat yang sudah ditempati, hasil tanaman jambu (green belt) dan progres program yang sudah dilaksanakan desa-desa itu.

"Kedatangan kita ke Bojonegoro untuk melihat langsung progres perkembangannya program. Kemarin di Citarung sudah ditinjau dan besoknya ke Solo dan Wonogiri," kata ketua Pokja Program dan pengurus PMI Pusat, Teguh Wibowo.

Sementara itu, perwakilan IFRC, Suhendra Regmi meminta maaf atas kedatangan, karena mengganggu kesibukan para pengurus. "Tujuannya Monev ini untuk mengecek dan melihat langsung pencapaian program dilapangan," katanya menggunakan Bahasa Inggris yang diartikan penerjemahnya, Rizaldi.
Menurut Rizaldi, kalau Pak Suhendra mengatakan, progres laporannya Bojonegoro sangat bagus. Sehingga sekarang ini dilakukan pengecekan langsung ke lapangan, apakah sesuai dengan laporan dengan apa yang dikerjakan masyarakat.
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Bojonegoro, Herry Sudjarwo yang menyambut langsung rombongan Monev dan mempersilakan untuk memotret objek. "Dan masukan untuk progres pengerjaan membantu masyarakat ke depannya," terang Kepala Dispenda Kabupaten Bojonegoro itu.


PMI Jateng-Jatim Susun Renkon Banjir Bengawan Solo
Suara Bojonegoro     Monday, May 22, 2017  
Oleh : M. Nashir Jamaludin
suarabojonegoro.com -  Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa, mencapai 650 kilometer lebih panjangnya, melintasi wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meliputi wilayah Wonogiri, Surakarta, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar,  dan daerah hilir meliputi Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Madiun, Ngawi dan Gresik.

“Adanya Program Masyarakat Tangguh Banjir ini sangat membantu masyarakat dan pemerintah di wilayah DAS (daerah aliran sungai) Bengawan Solo. Terbentuknya tim Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) di Wonogiri, Solo dan Bojonegoro, sangat membantu masyarakat yang rentan banjir,” ujar H. Subagyo SW, Wakil Ketua PMI Provinsi Jawa Timur, saat membuka Focus Discussion Group (FGD) Penyusunan Rencana Kontijensi Banjir DAS Bengawan Solo, di Bojonegoro, Senin 22 Mei 2017.

Subagyo menambahkan bahwa program kerjasama PMI dengan IFRC dan Zurich Insurence Indonesia ini telah berlangsung 2,5 tahun. “Penyusunan rencana kontijensi ini nantinya dapat menambah kualitas pelayanan PMI kepada masyarakat,” imbuhnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua PMI Jawa Tengah, Kepala BPBD Bojonegoro (mewakili Bupati), Polres, TNI, Satpol, dan Dinkes. Sedangkan nara sumber dari BBWS BS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo), BMKG (Badan Meteorologi Klimatoloogi dan Geofisika) dan Perum Jasa Tirta. Sedangkan peserta sebanyak 41 orang dari unsur Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana  dan kepala Markas PMI sepanjang DAS Bengawan Solo.

Ketua PMI Jawa Tengah, H. Imam Triyanto mengungkapkan, perlunya penangan yang terintegritas dalam penanggulangan bencana yang terjadi di kabupaten-kota di dua provinsi. “Renkon ini berisi dokumen yang mengatur peran dan fungsi masing-masing, untuk dikolaborasikan, sehingga menjadikan hasil kesepakatan dalam pembagian tugas saat penanggulangan bencana,” katanya.

Sesuai mandat PMI dalam bidang penanggulangan bencana, membantu semaksimal mungkin tugas pemerintah. “PMI bersama beberapa lembaga donor, harus berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana,” tegasnya.

Renkon banjir ini berisi perencanaan, inventarisasi kebutuhan sektoral, dan sektor pelayanan PMI dalam penanggulangan bencana banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Bengawan Solo. (*)

PMI Provinsi Jawa Tengah
Kurangi Resiko Bencana, PMI Latih DU Warga Trucuk
Minggu, 02 Oktober 2016 22:00:44


 

blokBojonegoro.com -
 Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro terus berupaya membantu pemerintah dan masyarakat, salahnya terkait pengurangan bencana di Kota Ledre. Sehingga organisasi kemanusiaan itu melatih warga Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro terkait manajemen Dapur Umum (DU), Minggu (2/10/2016).

Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo menjelaskan, kegiatan pelatihan manajemen DU merupakan program CFR yang sedang dilakukan PMI, sebagai program tanggung banjir yang didukung oleh Zurich Insuranch. Sehingga ini merupakan bagian dari kegiatan yang ada di desa yang dihasilkan dari RRPlan (Risk Reduction Plan).

"Tujuannya sebagai langkah pengurangan resiko bencana berupa pemenuhan kebutuhan makan pada saat banjir," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.

Ke depannya didaerah yang rawan terjadi banjir itu, sehingga diharapkan masyarakat yang tidak kebanjiran dapat membantu masyarakat lain yang sedang kebanjiran. "Apabila terjadi banjir, masyarakat setempat bisa membuat dapur umum," terangnya.

Sementara itu pengurus PMI, Yayan Rohman dan Dewi Rohman mengapresiasi kegiatan tersebut. Pasalnya melalui pelatihan manajemen DU bisa memberikan pengetahuan dan membekali masyarakat setempat, apabila sewaktu-waktu terjadi banjir.

"Selain melatih manajemen DU, juga membuatkan alat transportasi pada saat banjir berupa perahu yang merupakan salah satu komitmen kegiatan mitigasi dasa yang sudah dilaksanakan," ungkap asisten Pemkab Bojonegoro itu.

Tampak dalam pelatihan tersebut, para warga setempat begitu antusias dan semangat bergotong royong serta bekerja sama untuk menyelesaikan masakan. Selain itu pula masakan yang dimasak di dapur umum posko Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) setempat akan dimakan bersama-sama.[zid/ito]



Antisipasi Longsor, PMI Akan Tanam Jambu Kristal di Trucuk
Sabtu, 30 Juli 2016 17:00:00




blokbojonegoro.com - Langkah nyata ditunjukkan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro, dalam hal kemanusiaan. Melalui program CFR, PMI akan menanam jambu kristal di Desa/Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro, Minggu (31/7/2016) besok. Warga sekitar, Sabtu (30/7/2016) mempersiapkan lahan yang akan ditanami.

Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo menjelaskan, dipilihnya Desa Trucuk itu karena daerahnya yang terletak di pinggir Bengawan Solo, sangat tepat dibuat untuk Greenbelt (Tanam pohon jambu kristal). Serta manfaatnya sangat tepat jika ditanam di lokasi tersebut.

"Selain digunakan untuk penahan tanah dari ancaman abrasi juga dapat menciptakan lahan hijau yang berbasis wisata," jelasnya.

Bahkan dengan adanya penanaman pohon jambu kristal, juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dari hasil tanaman jambu kristal dan jambu merah, pada saatnya nanti. Setidaknya ada lahan sekitar 1 hektar di RT.03 sampai RT.10 Desa Trucuk.

"Ada 750 pohon untuk sementara yang akan ditanam, nanti akan dikembangkan," terang warga Desa Sukorejo itu.

Ditambahkan, dalam penanaman pohon akan melibatkan 120 personil yang berasal dari PMI Jawa Timur, Bojonegoro, Satker, Sibat dan masyarakat Desa Trucuk, serta mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya.


Warga Desa Trucuk Antusias Tanam Pohon Jambu
Minggu, 31 Juli 2016 10:00:30
Reporter: M. Yazid




blokBojonegoro.com -
 Pelaksanaan tanam pohon jambu kristal dan jambu merah di Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (31/7/2016), diikuti para warga setempat. Masyarakat yang tinggal di sekitar Bengawan Solo itu begitu antusias mengikuti Green Belt program Masyarakat Tangguh Banjir Desa Trucuk, bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro.

Para warga sejak kemarin sudah mempersiapkan lokasi yang akan ditanam. Dengan dikomando Sibat Desa Trucuk, masyarakat membawa perlengkapan tanam ke lokasi agar kegiatan penanaman cepat selesai dilaksanakan.

Kepala Desa Trucuk, Danang Puji Asmoro mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada PMI, yang telah membantu desanya. Dengan penanaman jambu kristal dan jambu merah diharapkan bermanfaat bagi Desa Trucuk.

"Selain dapat meminimalisir bencana, juga membantu perekonomian masyarakat Desa Trucuk," jelasnya.

Selain diikuti anggota Sibat dan Pemerintahan Desa (Pemdes) setempat, kegiatan tanam pohon juga diikuti langsung Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Trucuk, PMI Kabupaten Bojonegoro, PMI Provinsi Jawa Timur, Kepala BLH dan Kepala Dinas Pertanian.



PMI Tanam Jambu di Trucuk
Dukung Program Pemkab Bojonegoro, PMI Dapat Apresiasi
Minggu, 31 Juli 2016 14:00:50

 
blokBojonegoro.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mengapresiasi kegiatan penanaman jambu kristal dan jambu merah oleh Palang Merah Indonesia (PMI) di Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (31/7/2016). 

Plt Ketua PMI Kabupaten Bojonegoro, Mardikun mengatakan, sebelum penanaman pohon para relawan bersama anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui forum di RT, serta kepada anak-anak dengan langsung mendatangi sekolah-sekolah di Desa Trucuk.

"Hal ini dilakukan sebagai upaya pengurangan risiko bencana, dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang singkron dengan program GDSC (Gerakan Desa Sehat dan Cerdas)," ujarnya.
Pengurus Majlis Ulama Indonsia (MUI) Kabupaten Bojonegoro juga mengungkapkan, tidak hanya sosialisasi dan tanam pohon saja, tetapi ada pula bantuan perahu agar saat terjadi bencana banjir dapat digunakan evakuasi korban banjir.
"Kedepan dengan adanya Sibat jika terjadi sesuatu bencana apapun, Sibat berada digaris depan dan menjadi milik Desa Trucuk," ungkap Mardikun.
Sedangkan Kepala Markas PMI Jawa Timur, I Gede Tambunan mengharapkan, setelah adanya penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah ini, Pemdes dan warga terutama Sibat harus memelihara tanaman yang sudah ditanam.
"Jangan lupa dirawat tanamannya. Pemanfaatan tanah harus ada MoU supaya jelas, biar tidak ada masalah dikemudian hari," ingat Pak Gede sapaan akrabnya.
Sementara itu, Camat Trucuk Suwigyo, mengucapkan terimakasih atas perhatian PMI melalui program Masyarakat Tangguh Banjir dari Zuric Insurenc sudah ada Sibat di tiga desa yakni Desa Trucuk, Tulungrejo dan Sumbangtimun.
"Berharap Pemdes maupun Sibat, dengan adanya kegiatan terpadu jangan sampai tidak ada tindak lanjut," pesan Suwigyo.
Kepala Dinas Pertanian, Djupari yang mewakili Bupati Bojonegoro Suyoto juga mengangkat jempolnya apa yang dilakukan PMI. Meskipun musim peralihan, tetapi tidak masalah menanam karena hujan juga masih sering turun. "Terpenting setelah menanam dirawat dengan disirami sampai panen," harapnya.

Djupari yang juga bersama Kepala BLH Kabupaten Bojonegoro dan yang lainnya secara simbolis menanam ratusan pohon jambu yang sudah disiapkan. "Ini mendukung program Pemkab Bojonegoro. Karena program Bupati berencana menanam 1 juta pohon jambu, sekarang 400.000 pohon yang baru ditanam," pungkasnya.

Cegah Longsor Bantaran Bengawan, PMI Pasang Pancang Bambu
Selasa, 09 Agustus 2016 09:00:00


 

blokBojonegoro.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro bersama Warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro memasang patok bambu atau awir untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya longsor pada tebing bengawan solo.

Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko Hadi Widodo menjelaskan, saat ini tebing bengawan solo di desa setempat sangat kritis. Bahkan kondisinya sangat membahayakan. Jika musim penghujan datang, dikhawatirkan tebing tersebut longsor. Patok bambu yang ditancap di tepi bengawan solo itu sepanjang kurang lebih sekitar 500 meter dengan tinggi patok 2,5 meter dan lebar 11 meter.

"Masyarakat Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, diharapkan kelak tidak khawatir lagi dengan ancaman longsor yang diakibatkan oleh banjir luapan Bengawan solo. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 6-13 Agustus ini. Setiap harinya melibatkan 15 orang terdiri dari Sibat (Siaga bencana berbasis masyarakat) dan masyarakat Tulungrejo," katanya.

Suko menambahkan, pemasangan patok bambu itu bertujuan terciptanya suasana aman di sekitar DAS (Daerah aliran sungai) bengawan solo, berkurangnya daerah longsor, menjaga kelestarian lingkungan serta mencegah erosi dan sarana penyerapan air yang cukup bagus.

Hasil yang diharapkan, terjaganya fungsi daerah aliran sungai dan berubahnya cara pandang masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan bertambahnya pohon untuk membantu adaptasi perubahan
iklim.



Sabtu, 12 November 2016 13:00:00
 



blokBojonegoro.com - Bencana alam harus diwaspadai sejak dini oleh masyarakat, sehingga peran serta masyarakat harus ditekankan. Seperti yang dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten
Bojonegoro yang mengadakan kegiatan simulasi Table Top Exercise (TTX) Rencana Kontigensi (Renkon) Desa trucuk program CFR di SDN Trucuk 2 Bojonegoro, Sabtu (12/2/2016).

Setidaknya sekitar 30 peserta terlibat dalam dialog dan diskusi tersebut. Acara yang dibuka langsung Kepala markas PMI Provinsi Jawa Timur itu dihari para pengambil kebijakan tingkat PMI Provinsi, PMI kabupaten, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), serta perangkat dan kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) PKK dan Linmas.
Selama sehari simulasi TTX dipandu fasilitator Amirul Yasin dari PMI Kabupaten Malang, menyampaikan materi atau skenario yang disampaikan terkait kegiatan TTX, sistem peringatan dini, siaga darurat banjir dan tanggap darurat bencana.

Sekretaris PMI Kabupaten
Bojonegoro, Sukohawidodo menjelaskan, TTX merupakan gladi rencana kontijensi (renkon) yang merupakan bentuk latihan dan diskusi pada tingkat pengambilan keputusan atau personil kunci yang dilaksanakan di dalam ruangan.

"Karena TTX berfungsi untuk membahas kasus atau permasalahan dalam operasi penanganan bencana. Tujuannya mengidentifikasi kapasitas dan mereview rencana, kebijakan, prosedur, pembagian tugas dan tanggungjawab dalam penanggulangan bencana," jelasnya.

Ditambahkan, melalui kegiatan ini juga untuk menyamakan persepsi terhadap konsep rencana kontijensi yang akan disimulasikan, serta untuk menilai sistem yang sudah tersedia sebagai upaya dalam pencegahan, respon dan pemulihan akibat banjir. [zid/mu]

PMI Tanami Jambu Tepian Bengawan Desa Trucuk
 


Minggu, 13 November 2016 14:00:44
blokBojonegoro.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro melalui program CFR kembali menanam jambu di sepanjang tepian Bengawan Solo di Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (12/11/2016).

Selain diikuti para pengurus PMI, anggota Siaga Bencana Masyarakat (Sibat), juga dari Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Trucuk yakni perwakilan Polsek dan Koramil, perangkat desa setempat, masyarakat dan siswa-siswa SDN 2 Trucuk ikut menanam pohon.

Penanaman dilakukan secara serentak, setelah lokasi tepi bengawan ditata menyerupai gundukan menggunakan alat berat, excavator. Sehingga, jambu kristal yang sudah dipersiapkan langsung dimasukkan kubangan dan kembali ditutup menggunakan cangkul dengan mudah.

"Ini merupakan penanaman kedua setelah kemarin menanam. Rencananya sepanjang tanah samping bengawan di Desa Trucuk ditanamani pohon, agar mengantisipasi terjadinya longsor akibat banjir," kata Ketua Pelaksana PMI Kabupaten Bojonegoro, Mardikun.

Lokasi desa yang berada di tepi bengawan menjadi pilihan, karena sangat tepat ditanami penghijauan. Selain itu pula adanya usulan masyarakat, untuk menanam jambu kristal. "Selain pohonnya bisa menahan longsor, buahnya juga bisa dimanfaatkan dan diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.

Pasalnya dari hasil tanaman tersebut lanjutnya, akan dibagi dengan Sibat, Pemerintah Desa dan masyarakat yang merawatnya. Setidaknya ada lahan sekitar 1 hektare di RT.03 sampai RT.10 Desa Trucuk yang dimanfaatkan sebagai media tanam.

Ditambahkan, dengan melibatkan para siswa-siswa dalam menanam ini bisa mengajarkan mencintai lingkungan dan belajar suka menanam. "Sebab tanaman tersebut akan bermanfaat baginya beberapa tahun yang akan datang," pungkasnya.[zid/lis]

Kurangi Pemanasan Global, PMI Bojonegoro Tanam Jambu Kristal dan Jambu Merah

By rakyatindependen

Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko Hadi Widodo bersama Forpimka Trucuk, Anggota Sibat, siswa-siswi SDN 2 Trucuk dan masyarakat setempat saat menanam jambu kristal dan jambu merah untuk mengurangi pemanasan global dan menambah oksigen di wilayah Trucuk dan sekitarnya, Minggu (14/11/2016).
BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Untuk mengurangi pemanasan global dan menambah oksigen, Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro melakukan penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah di bantaran sungai bengawan solo, tepatnya di Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Senin (14/11/2016).
Penanaman pohon jambu program CFR itu diikuti oleh Forpimka (Forum Pimpinan Kecamatan, dulu Muspika) Kecamatan Trucuk, Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI, Staf PMI, Anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat), siswa-siswi SDN 2 Trucuk serta warga setempat.
Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko Hadi Widodo menjelaskan, bahwa penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah itu guna menjalin kebersamaan untuk mitigasi.
“Penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah itu, untuk mengurangk pemanasan atau global warning dan menambah oksigen, penanaman pohon ini akan terus kita lakukan sepanjang bantaran Sungai Bengawan solo di wilayah Desa Trucuk,” ungkapnya kepada rakyatindependen.com, Senin (14/11/2016).
Penanaman jambu kristal dan merah ini kegiatan pembuatan green belt adalah ruang terbuka hijau tahap dua yang berada di Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk. Jumlah pohon jambu kristal dan jambu merah sebanyak seribu pohon lebih yang ditanam di lahan seluas satu hektar.
“Kami berharap, agar kegiatan ini benar-benar mampu membentuk karakter cinta lingkungan untuk mengurangi pemanasan global serta menambah oksigen di wilayah Trucuk dan sekitarnya ini,” pungkasnya. **(Luh/Red).




Antisipasi Longsor, PMI dan Masyarakat Bantaran Bengawan Solo Pasang Patok Bambu


PMI dan Masyarakat, melakukan pemasangan patok bambu atau Awir untuk mencegah longsong pada tebing Bengawan Solo yang ada di Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Jatim, Senin (8/8/2016)
BOJONEGORO (Rakyat Independen)-Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro bersama Warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, memasang patok bambu atau awir, Senin (08/08/2016). Pemasangan awir tersebut untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya longsor pada tebing Bengawan solo.
Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko Hadi Widodo menjelaskan, saat ini tebing bengawan solo di desa setempat sangat kritis. Bahkan kondisinya sangat membahayakan. Jika musim penghujan datang dikhawatirkan tebing tersebut longsor. Patok bambu yang ditancap ditepi bengawan solo itu
sepanjang kurang lebih sekitar 500 meter dengan tinggi patok 2,5 meter dan lebar 11 meter.
“Masyarakat Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, diharapkan kelak tidak khawatir lagi dengan ancaman longsor yang diakibatkan oleh banjir luapan Bengawan solo. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 6-13 Agustus ini. Setiap harinya melibatkan 15 orang terdiri dari Sibat (Siaga bencana berbasis masyarakat) dan masyarakat Tulungrejo,” katanya.
Suko Hadi menambahkan, pemasangan patok bambu itu bertujuan terciptanya suasana aman di sekitar DAS (Daerah aliran sungai) Bengawan Solo, berkurangnya daerah longsor, menjaga kelestarian lingkungan serta mencegah erosi dan sarana penyerapan air yang cukup bagus.
Hasil yang diharapkan, terjaganya fungsi daerah aliran sungai dan berubahnya cara pandang masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan bertambahnya pohon untuk membantu adaptasi perubahan
iklim. **(Luh)



Kurangi Pemanasan Global, PMI Bojonegoro Tanam Jambu Kristal







Sekretaris PMI Bojonegoro Suko Hadi Wibowo saat menanam pohon jambu kristal di Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Minggu (31/7/2016).
BOJONEGORO (Rakyat Independen) – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro melaksanakan kegiatan Green Belt atau penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah, Minggu (31/07/2016).
Acara tersebut dilaksanakan di Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jatim dan dihadiri PMI Provinsi Jawa timur, Forpimda, Forpimka Kecamatan Trucuk, serta mahasiswa dan masyarakat Desa Trucuk.
Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko Hadi Widodo menjelaskan, jumlah total pohon jambu kristal dan jambu merah yang ditanam sementara ada sekitar 750 pohon. Kegiatan Green Belt ini bertujuan untuk mengurangi global warming atau pemanasan global selain itu juga mencegah longsor dan sebagai upaya mitigasi bencana banjir Bengawan Solo.
“Jumlah pohon jambu kristal dan jambu merah total sementara ada 750 pohon, kegiatan ini akan kembali dilakukan dan bertujuan untuk mengurangi pemanasan global dan banjir Bengawan solo,” katanya.
Suko Hadi menambahkan, dalam kegiatan green belt, lahan yang digunakan seluas 1 (satu) hektar. Penanaman pohon jambu tersebut juga mengerahkan sebanyak 120 orang dari berbagai elemen. Kegiatan tersebut bentuk kebersamaan dari Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) dan masyarakat supaya dikenang oleh anak cucu.
“Kegiatan ini juga termasuk menduduk program Pemkab Bojonegoro yakni menanam 1 (satu) juta pohon. Semoga dengan penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah ini, bisa mengurangi pemanasan global dan banjir Bengawan solo serta longsor,” imbuhnya. **(Luh)

Besok, PMI Bojonegoro Laksanakan Kegiatan Tanam Pohon Jambu Kristal

 





Dokumentasi: Petani Jambu kristal Sahli warga Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro yang jambu kristalnya sudah bisa dipanen dan mnghasilan. Lahanya ada di samping Bendungan Gerak.
BOJONEGORO (Rakyat Independen) – Di saat Pucuk pimpinan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro studi banding ke Thailand. Para pengurus PMI Bojonegoro yang lain, yang dinahkodai Sekretaris PMI Bojonegoro Suko Hadi waluyo, melaksanakan kegiatan Green Belt atau penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah yang bertempat di Kecamatan Trucuk, Minggu (30/07) besok.
Kegiatan tersebut nantinya akan dihadiri oleh PMI Provinsi Jatim, Forpimda, Forpimka di Kecamatan Trucuk, beberapa SKPD (satuan kerja perangkat daerah) Pemkab Bojonegoro, Sibat (Kesiap siagaan bencana berbasis masyarakat), Mahasiswa dan Masyarakat Desa Trucuk.
Suko Hadi Widodo, Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro menjelaskan, lahan yang bakal ditanami pohon jambu kristal seluas 1 hektar. Kegiatan tersebut tepatnya di RT 03/ RW 10 Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk. Penanaman pohon jambu kristal mengerahkan peserta kurang lebih sebanyak 120 orang dari berbagai elemen.
“Besok PMI Bojonegoro akan melaksanakan kegiatan Green Belt dengan kegiatan penanaman pohon jambu kristal, di lahan seluas 1 (satu) hektar,” katanya, Sabtu (29/07/2016).
Suko Hadi menambahkan, penanaman pohon jambu kristal yang berlangsung Minggu(30/7/2016) itu, sebagai upaya mitigasi bencana banjir Bengawan solo dan mengurangi pemanasan global. Selain itu, kegiatan tersebut juga merupakan bentuk kebersamaan Sibat dengan Warga masyarakat Desa Trucuk untuk ditinggalkan dan menjadi kenangan bagi anak cucu mereka.
“Sebagai upaya mitigasi bencana banjir luapan Bengawan solo serta mengurangi pemanasan global. Upaya yang kami lakukan itu, semoga memberikan manfaat untuk masyarakat Bojonegoro,” pungkasnya.**(Luh).



PMI Tanam Pohon di Desa Tulungrejo
Minggu, 27 Desember 2015 12:00:08

 



blokBojonegoro.com - Sebagai upaya menghijaukan di Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bojonegoro melakukan penanaman pohon di daerah setempat, Minggu (27/12/2015).

Ratusan pohon berbagai jenis ditanam di sepanjang jalan Desa Tulungrejo dan di sekitar lapangan desa setempat. Selain diikuti anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Tulungrejo, juga diikuti pengurus PMI, Korps Suka Rela (KSR) dan Palang Merah Remaja (PMR).

"Penghijauan ini dilakukan rangkaian kegiatan hari sukarelawan dan juga program CFR," kata Sekretaris PMI Bojonegoro, Sukohawidodo kepada blokBojonegoro.com.

Menurutnya, penanaman pohon ini sangat cocok di musim penghujan sebagai upaya mitigasi atau serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana. "Setelah ini juga akan ada upaya peningkatan kapasitas masyarakat, dengan memberikan pengetahuan ke masyarakat lainnya," sambungnya.

Nampak seluruh peserta yang mengikuti penanaman pohon nampak semangat. Meskipun cuaca panas, mereka tidak menghiraukannya. Setelah penanaman pohon, para peserta makan bersama untuk menjalin kebersamaan.[zid/ito]




Sibat Desa Trucuk Gelar FGD
Selasa, 24 November 2015 23:00:27




blokBojonegoro.com - Sebanyak 30 anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, dilatih pengurangan risiko bencana beberapa waktu lalu. Saat ini puluhan anggota, perangkat desa, tokoh masyarakat dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD), di Balai Desa Trucuk, Selasa (24/11/2015) malam.

"FGD malam ini untuk membentuk Pokja (kelompok kerja)," kata sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo dalam sambutannya.

Kepala Markas PMI itu juga menuturkan, di Kabupaten Bojonegoro sudah ada beberapa desa dilatih Sibat. Namun untuk program dari Zurich Insuranc ini, dilaksanakan di Desa Trucuk, Desa Sumbang Timun dan Desa Tulungrejo.

"Di Desa Trucuk, supaya ada pengawasan perlu dibentuklah Pokja pada malam ini. Pokja itu nanti menjadi pengawas dan kontrol kegiatan Sibat di Desa Trucuk," jelas Suko sapaan akrabnya.

Ditambahkan, harapannya dengan pembentukan Pokja dapat meningkatkan kemampuan masyarakat, dalam pengurangan risiko bencana (PRB). "Namun seluruhnya harus ikhlas, demi terlaksananya kegiatan yang bermanfaat ini," pungkasnya.

Setelah ini anggota Sibat di desa tersebut akan melakukan Risk Mapping. Seperti diketahui, program Pembangunan Masyarakat Tangguh Banjir (Community Flood Resilience) dari Zurich Swiss. [zid/lis]








Dandim Apresiasi Sibat PMI


 

Senin, 28 September 2015 19:00:36


blokBojonegoro.com - Setelah melatih warga Desa Tulungrejo dan Desa Sumbang Timun Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro, sekarang giliran Desa Trucuk yang dilatih Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Komandan Kodim (Dandim) 0813 Bojonegoro, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas mengapresiasi kegiatan Sibat PMI tersebut.

Rencananya sebanyak 30 peserta dari Desa Trucuk akan mengikuti pelatihan di hotel & resto MCM, jalan Pemuda Bojonegoro, mulai Senin (28/9/2015) sampai Jum'at (2/10/2015). Dalam pembukaan yang dibuka langsung Dandim, juga dihadiri dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, Polsek Trucuk dan Polres Bojonegoro.

Serta seluruh pengurus PMI Bojonegoro, hadir diacara pembukaan tersebut. "Terima kasih atas kehadiran para undangan, kerja sama PMI dengan TNI. Serta Dandim atas kesediaan membuka acara," kata ketua PMI Bojonegoro, Herry Sudjarwo.

Sementara itu, Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas sangat mengapresiasi kegiatan Sibat yang diadakan PMI ini. "Diharapkan kegiatan ini berkelanjutan ke daerah lain," harapnya.

Dicontohkan, Kecamatan Tambakrejo, Sekar dan lain sebagainya. Sehingga tidak terfokus pada DAS Bengawan Solo. Pasalnya tipikal bencana di Kabupaten Bojonegoro sangat beragam.

"Semua peserta pelatihan diharapkan untuk serius, dengan motivasi tinggi dalam mengikuti pelatihan sampai kegiatan dilapangan," tandasnya.

Ditambahkan, kegiatan seperti ini jarang diadakan. Selain itu tidak semua orang dapat mengikuti Sibat, kecuali ada semangat dan dorongan dari semua pihak. PMI juga selalu serius dalam memberikan pembelajaran kepada masyarakat, terutama terkait bencana.

Seperti diketahui, kegiatan Sibat ini hanya diadakan ditiga desa di Kecamatan Trucuk, dan kegiatan tersebut program dari Zurich Incurenc. [zid/mu]



Banjir Bojonegoro 2016
PMI Buka Dapur Umum dan Siagakan Sukarelawan


 

Rabu, 30 November 2016 13:00:40


blokBojonegoro.com -
 Banjir luapan sungai Bengawan Solo yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro terus bertambah. Sehingga Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro sudah mendirikan dapur umum dan menyiagakan sukarelawan.

"Kita sudah menyiapkan 50 sukarelawan PMI, apabila sewaktu-waktu digerakkan," kata Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo kepada blokBojonegoro.com, Rabu (30/11/2016).

Selain itu pula, sekarang ini PMI bersama Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) dan masyarakat sudah mendirikan dapur umum di Desa Sumbang Timun dan Desa Trucuk. "Untuk menyiapkan 500 bungkus makanan buat masyarakat," terangnya.

Meskipun demikian, masyarakat harus tetap mewaspadai banjir yang lebih tinggi. Sehingga masyarakat terutama di bantaran Bengawan Solo ekstra waspada, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Termasuk mengamankan barang-barang berharga, serta memantau anak-anaknya agar tidak bermain di lokasi banjir," pesannya.[zid/ito]

Program PMI Kabupaten Bojonegoro, Dijadikan Buku Oleh PMI Pusat

 


Staf Markas PMI pusat, Nasrullah langsung mendatangi tiga desa yang ada di Kecamatan Trucuk, untuk melihat dari dekat program PMI Bojonegoro yang hendak dijadikan buku oleh PMI Pusat, Rabu (28/12/2016).
BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Progam-progam unggulan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro, yakni progam CFR (Community Flood Resilience), Program Pembangunan masyarakat tangguh banjir (PMTB) yang berada di Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk dinilai sukses dan mendapat apresiasi oleh PMI pusat. Atas kesuksesan itu, PMI pusat mengikutsertakan PMI Bojonegoro dalam pembuatan buku Hand In Hand 2.
Staf markas PMI pusat, Nasrullah langsung mendatangi tiga desa yang ada di Kecamatan Trucuk, diantaranya Desa Tulungrejo, Desa Sumbangtimun dan Desa Trucuk selama tiga hari untuk menggali dan mengumpulkan bahan pembuatan buku.
Menurut Nasurallah, ada beberapa progam PMI Bojonegoro yang sangat menarik dan juga dijadikan pembelajaran dan inspirasi, salah satunya adalah melakukan upaya untuk mengurangi resiko bencana. Progam-progam PMI Bojonegoro yang menarik untuk dijadikan buku diantaranya sistem peringatan dini bencana di masyarakat, sabuk hijau atau penanaman pohon bambu petung, pohon aren, pohon jambu kristal dan jambu merah yang berada di bantaran Daerah aliran sungai (DAS) Bengawan solo wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Selain itu, sosialisasi PRB pada tokoh agama dan masyarakat selama bulan Ramadhan, tempat penampungan sementara dan perahu bermesin serta pembuatan awir atau penahan longsor tepi bengawan, serta pengolahan sampah rumah tangga dan kotoran ternak.
“Selama tiga hari saya mengumpulkan data untuk bahan buku Hand In Hand dua PMI pusat. PMI Bojonegoro melakukan upaya kurangi resiko bencana itu yang menarik dijadikan pembelajaran,” kata Nasrulah, Rabu (28/12/2016).
Buku yang bertajuk Hand In Hand 2 tentang kesehatan dan kapasitas PMI itu berisi 100 halaman. Setelah dicetak, buku tersebut nantinya akan dibagi-bagikan supaya masyarakat mengerti tata cara tentang pengurangan resiko bencana.
“Ada sekitar seratus halaman yang berisi tentang kesehatan, kapasitas PMI dan tentang pengurangan resiko bencana,” ungkapnya. **(Luh/Red)



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.