Header Ads

arsip memori humas pmi bojonegoro




Antisipasi Longsor, PMI Akan Tanam Jambu Kristal di Trucuk
Sabtu, 30 Juli 2016 17:00:00



blokbojonegoro.com - Langkah nyata ditunjukkan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro, dalam hal kemanusiaan. Melalui program CFR, PMI akan menanam jambu kristal di Desa/Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro, Minggu (31/7/2016) besok. Warga sekitar, Sabtu (30/7/2016) mempersiapkan lahan yang akan ditanami.

Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo menjelaskan, dipilihnya Desa Trucuk itu karena daerahnya yang terletak di pinggir Bengawan Solo, sangat tepat dibuat untuk Greenbelt (Tanam pohon jambu kristal). Serta manfaatnya sangat tepat jika ditanam di lokasi tersebut.

"Selain digunakan untuk penahan tanah dari ancaman abrasi juga dapat menciptakan lahan hijau yang berbasis wisata," jelasnya.

Bahkan dengan adanya penanaman pohon jambu kristal, juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dari hasil tanaman jambu kristal dan jambu merah, pada saatnya nanti. Setidaknya ada lahan sekitar 1 hektar di RT.03 sampai RT.10 Desa Trucuk.

"Ada 750 pohon untuk sementara yang akan ditanam, nanti akan dikembangkan," terang warga Desa Sukorejo itu.

Ditambahkan, dalam penanaman pohon akan melibatkan 120 personil yang berasal dari PMI Jawa Timur, Bojonegoro, Satker, Sibat dan masyarakat Desa Trucuk, serta mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya.



Warga Desa Trucuk Antusias Tanam Pohon Jambu
Minggu, 31 Juli 2016 10:00:30
Reporter: M. Yazid




blokBojonegoro.com -
 Pelaksanaan tanam pohon jambu kristal dan jambu merah di Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (31/7/2016), diikuti para warga setempat. Masyarakat yang tinggal di sekitar Bengawan Solo itu begitu antusias mengikuti Green Belt program Masyarakat Tangguh Banjir Desa Trucuk, bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro.

Para warga sejak kemarin sudah mempersiapkan lokasi yang akan ditanam. Dengan dikomando Sibat Desa Trucuk, masyarakat membawa perlengkapan tanam ke lokasi agar kegiatan penanaman cepat selesai dilaksanakan.

Kepala Desa Trucuk, Danang Puji Asmoro mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada PMI, yang telah membantu desanya. Dengan penanaman jambu kristal dan jambu merah diharapkan bermanfaat bagi Desa Trucuk.

"Selain dapat meminimalisir bencana, juga membantu perekonomian masyarakat Desa Trucuk," jelasnya.

Selain diikuti anggota Sibat dan Pemerintahan Desa (Pemdes) setempat, kegiatan tanam pohon juga diikuti langsung Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Trucuk, PMI Kabupaten Bojonegoro, PMI Provinsi Jawa Timur, Kepala BLH dan Kepala Dinas Pertanian.



PMI Tanam Jambu di Trucuk
Dukung Program Pemkab Bojonegoro, PMI Dapat Apresiasi
Minggu, 31 Juli 2016 14:00:50

 


blokBojonegoro.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mengapresiasi kegiatan penanaman jambu kristal dan jambu merah oleh Palang Merah Indonesia (PMI) di Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (31/7/2016). 

Plt Ketua PMI Kabupaten Bojonegoro, Mardikun mengatakan, sebelum penanaman pohon para relawan bersama anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui forum di RT, serta kepada anak-anak dengan langsung mendatangi sekolah-sekolah di Desa Trucuk.

"Hal ini dilakukan sebagai upaya pengurangan risiko bencana, dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang singkron dengan program GDSC (Gerakan Desa Sehat dan Cerdas)," ujarnya.
Pengurus Majlis Ulama Indonsia (MUI) Kabupaten Bojonegoro juga mengungkapkan, tidak hanya sosialisasi dan tanam pohon saja, tetapi ada pula bantuan perahu agar saat terjadi bencana banjir dapat digunakan evakuasi korban banjir.
"Kedepan dengan adanya Sibat jika terjadi sesuatu bencana apapun, Sibat berada digaris depan dan menjadi milik Desa Trucuk," ungkap Mardikun.
Sedangkan Kepala Markas PMI Jawa Timur, I Gede Tambunan mengharapkan, setelah adanya penanaman pohon jambu kristal dan jambu merah ini, Pemdes dan warga terutama Sibat harus memelihara tanaman yang sudah ditanam.
"Jangan lupa dirawat tanamannya. Pemanfaatan tanah harus ada MoU supaya jelas, biar tidak ada masalah dikemudian hari," ingat Pak Gede sapaan akrabnya.
Sementara itu, Camat Trucuk Suwigyo, mengucapkan terimakasih atas perhatian PMI melalui program Masyarakat Tangguh Banjir dari Zuric Insurenc sudah ada Sibat di tiga desa yakni Desa Trucuk, Tulungrejo dan Sumbangtimun.
"Berharap Pemdes maupun Sibat, dengan adanya kegiatan terpadu jangan sampai tidak ada tindak lanjut," pesan Suwigyo.
Kepala Dinas Pertanian, Djupari yang mewakili Bupati Bojonegoro Suyoto juga mengangkat jempolnya apa yang dilakukan PMI. Meskipun musim peralihan, tetapi tidak masalah menanam karena hujan juga masih sering turun. "Terpenting setelah menanam dirawat dengan disirami sampai panen," harapnya.

Djupari yang juga bersama Kepala BLH Kabupaten Bojonegoro dan yang lainnya secara simbolis menanam ratusan pohon jambu yang sudah disiapkan. "Ini mendukung program Pemkab Bojonegoro. Karena program Bupati berencana menanam 1 juta pohon jambu, sekarang 400.000 pohon yang baru ditanam," pungkasnya.

Senam Budaya di Stadion
Tim Kesehatan PMI Siapkan 150 Personel
Jumat, 05 Agustus 2016 23:00:17

 
blokBojonegoro.com - Tim kesehatan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro tengah melakukan berbagai persiapan untuk membantu kegiatan senam budaya yang diadakan di Stadion Letjen H Soedirman Bojonegoro, Sabtu (6/8/2016). Setidaknya ada 150 personel yang akan disiagakan PMI di sekitar lokasi.

"Pada kegiatan besok PMI akan menyiapkan 150 personel terdiri dari PMI dan KSR (Korps Sukarela) PMI untuk tugas pertolongan pertama (PP)," kata sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo.

Hal itu sudah dibahas beberapa waktu lalu saat pertemuan yang membahas hal-hal teknis, untuk menyukseskan senam budaya menuju desa sehat dan cerdas dalam rekor prestasi Nusantara. Pasalnya dalam acara tersebut ada 8.000 peserta yang akan berpartisipasi.

"Selain tenaga pertolongan pertama 150 personel, juga peralatan tandu dan dragbar serta ambulans dan termasuk obat pertolongan pertama," terangnya kepada blokBojonegoro.com.

Sehingga sekarang ini PMI sudah mempersiapkan lokasi dan peralatan agar kegiatan berjalan sukses. Mengingat banyaknya peserta sekitar pukul 05.00 WIB, petugas PMI sudah akan bersiap siaga di sekitar stadion.





Cegah Longsor Bantaran Bengawan, PMI Pasang Pancang Bambu
Selasa, 09 Agustus 2016 09:00:00




blokBojonegoro.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro bersama Warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro memasang patok bambu atau awir untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya longsor pada tebing bengawan solo.

Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko Hadi Widodo menjelaskan, saat ini tebing bengawan solo di desa setempat sangat kritis. Bahkan kondisinya sangat membahayakan. Jika musim penghujan datang, dikhawatirkan tebing tersebut longsor. Patok bambu yang ditancap di tepi bengawan solo itu sepanjang kurang lebih sekitar 500 meter dengan tinggi patok 2,5 meter dan lebar 11 meter.

"Masyarakat Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, diharapkan kelak tidak khawatir lagi dengan ancaman longsor yang diakibatkan oleh banjir luapan Bengawan solo. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 6-13 Agustus ini. Setiap harinya melibatkan 15 orang terdiri dari Sibat (Siaga bencana berbasis masyarakat) dan masyarakat Tulungrejo," katanya.

Suko menambahkan, pemasangan patok bambu itu bertujuan terciptanya suasana aman di sekitar DAS (Daerah aliran sungai) bengawan solo, berkurangnya daerah longsor, menjaga kelestarian lingkungan serta mencegah erosi dan sarana penyerapan air yang cukup bagus.

Hasil yang diharapkan, terjaganya fungsi daerah aliran sungai dan berubahnya cara pandang masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan bertambahnya pohon untuk membantu adaptasi perubahan
iklim.


HUT Kemerdekaan RI Ke-71
136 Peserta Upacara Payah, 1 Rujuk RSUD
Rabu, 17 Agustus 2016 13:30:14




blokBojonegoro.com -
 Upacara HUT RI ke - 71 di Alun-alun kota Bojonegoro diikuti oleh ratusan peserta dan dipimpin langsung oleh Bupati Bojonegoro, Suyoto. Namun meskipun cuaca saat upacara tidak begitu terik, ratusan peserta upacara mengalami kelelahan dan juga banyak yang pingsan.

Bahkan, dari ratusan peserta yang kelelahan ada satu peserta yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesomo karena menderita sesak nafas. Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko H Widodo mengatakan, pihaknya menyiagakan sebanyak 150 personel dari PMR, Relawan, dan Staf PMI.
[Baca juga: Upacara HUT RI 71 di Alun-alun Berlangsung Khidmat ]

"Sejak pagi sebelum upacara sudah ada yang pingsan dan kelelahan totalnya ada 136 peserta," ungkapnya.

Sementara, pelaksanaan Upacara Bendera perayaan Ulang tahun ke 71 Kemerdekaan RI berjalan lancar. Tema HUT RI tahun ini adalah "Lampaui Batas Maksimalmu".
 


Masyarakat Tangguh Banjir di Kecamatan Trucuk
Progres Bagus, IFRC Apresiasi PMI Bojonegoro
Kamis, 18 Agustus 2016 21:00:26


 

blokBojonegoro.com -
 Federasi Palang Merah Internasional/IFRC, Zurich Insurance, PMI Pusat dan Provinsi Jawa Timur melakukan Monev (Monitoring dan Evaluasi) ke PMI Kabupaten Bojonegoro, Kamis (18/8/2016). Monev dilakukan dengan langsung meninjau lokasi program di Desa Sumbangtimun, Desa Tulungrejo dan Desa Trucuk.
Rombongan terdiri dari IFRC, Suhendra Regmi, beserta penerjemah Rizaldi, didampingi ketua Pokja Program PMI Pusat, Teguh Wibowo dan dari Zurich Insurance, Arfik. Kedatangan rombongan disambut langsung Kepala Markas PMI Jawa Timur, I Gede Tambah dan dewan kehormatan berikut pengurus PMI Kabupaten Bojonegoro di Markas PMI Bojonegoro, Jalan Trunojoyo.
Dilanjutkan menuju Desa Sumbang Timun, rombongan diajak langsung melihat jalur evakuasi apabila terjadi banjir dan pos Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Sedangkn di desa kedua yakni Desa Tulungrejo, IFRC dan Zurich Insurance melihat jalur evakuasi, perahu, pos Sibat yang berisi peratalan komplet dan awer-awer atau beroncong penahan longsor.

Terakhir sebelum kembali ke Kota Bojonegoro, di Desa Trucuk para rombongan melihat pembangunan gedung Sibat yang sudah ditempati, hasil tanaman jambu (green belt) dan progres program yang sudah dilaksanakan desa-desa itu.

"Kedatangan kita ke Bojonegoro untuk melihat langsung progres perkembangannya program. Kemarin di Citarung sudah ditinjau dan besoknya ke Solo dan Wonogiri," kata ketua Pokja Program dan pengurus PMI Pusat, Teguh Wibowo.

Sementara itu, perwakilan IFRC, Suhendra Regmi meminta maaf atas kedatangan, karena mengganggu kesibukan para pengurus. "Tujuannya Monev ini untuk mengecek dan melihat langsung pencapaian program dilapangan," katanya menggunakan Bahasa Inggris yang diartikan penerjemahnya, Rizaldi.
Menurut Rizaldi, kalau Pak Suhendra mengatakan, progres laporannya Bojonegoro sangat bagus. Sehingga sekarang ini dilakukan pengecekan langsung ke lapangan, apakah sesuai dengan laporan dengan apa yang dikerjakan masyarakat.
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Bojonegoro, Herry Sudjarwo yang menyambut langsung rombongan Monev dan mempersilakan untuk memotret objek. "Dan masukan untuk progres pengerjaan membantu masyarakat ke depannya," terang Kepala Dispenda Kabupaten Bojonegoro itu.


Tingkatkan Pelayanan, PMI Jatim Monev 8 Daerah di Bojonegoro
Selasa, 23 Agustus 2016 15:00:00
 


blokBojonegoro.com - Kepercayaan masyarakat terhadap Palang Merah Indonesia (PMI) sangat tinggi, tetapi tidak membuat PMI berbangga diri. Sehingga PMI Provinsi Jawa Timur melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) 8 daerah di kantor UTD PMI jalan Sawunggaling Bojonegoro, Selasa (23/8/2016).

Pelaksanaan Monev untuk peserta jejaring itu diikuti PMI dan UTD dari Kota Surabaya, Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Bangkalan, Pamekasan, Sampang dan Sumenep. Serta hadir langsung sekretaris PMI Provinsi Jawa Timur, Jhony beserta jajaran diantaranya wakil ketua bidang UTD, Ariyati, wakil ketua bidang penanggulangan bencana, Edipur, pengurus bidang organisasi dan hukum, Taufiq dan Kepala Bidang pelayanan, Andreas.

"Monev ini dilakukan, karena kita ingin menempatkan PMI lebih maju dan tidak stagnan. Serta membangun PMI lebih bermanfaat buat masyarakat," kata wakil ketua bidang penanggulangan bencana, Edipur.

Sementara itu, ketua PMI Kabupaten Bojonegoro, Herry Sudjarwo menyambut baik monev tersebut, karena kegiatan ini akan bermanfaat buat kemajuan PMI di Jawa Timur, utamanya di Kabupaten Bojonegoro. Serta PMI Bojonegoro juga dapat belajar banyak dari PMI di Kabupaten/Kota yang lain.

"Harapannya pelayanan PMI kedepannya semakin baik, sehingga pendonor dan yang lainnya akan meningkat," pungkasnya.







HUT PMI ke-71 Tahun 2016
PMI Komitmen Tingkatkan Kepedulian Terhadap Sesama
Sabtu, 17 September 2016 14:00:00

 



blokBojonegoro.com - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Palang Merah Indoneesia (PMI) ke-71 tahun 2016. PMI Provinsi Jawa Timur menggelar puncak kegiatan dengan upacara di Kabupaten Nganjuk, Sabtu (17/9/2016), termasuk pengurus PMI Kabupaten Bojonegoro plt ketua, Mardikun dan sekretaris, Sukohawidoro menghadiri kegiatan tersebut.

Seluruh pengurus PMI se-Jawa Timur menghadiri upacara yang dipimpin langsung ketua PMI Jawa Timur, Imam Utomo. "Segenap pegiat kemanusiaan sudah saatnya meningkatkan kepedulian terhadap sesama," kata sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo menirukan sambutan pimpinan upacara.

Kepala Markas PMI kabupaten Bojonegoro itu juga menerangkan, selain itu pula mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi. Serta kepada seluruh keluarga besar PMI di seluruh Negeri, pantas direnungkan ketika kita telah berkemas menyelesaikan sebuah tugas yang penuh dengan hakiki kemanusiaan, lalu mereka tersenyum dengan berbisik di dalam hati.

"Terimakasih PMI, sembari memangku sebuah bungkusan yang menjamin kehidupannya sampai seminggu," terangnya kepada blokBojonegoro.com, setelah menghadiri kegiatan di Nganjuk.

Sehingga itu menjadi pilihan kita semua, sebagai keluarga besar PMI, karena mereka puas dan tertawa lebar untuk itu. Sedangkan bagi kita yang belum mampu membuat tertawa mereka jangan memproklamirkan diri bahwa kita mengabdi setia ke PMI.

Serta banyak juga yang bangga dengan kesombongan diri dengan menunjukkan sebagai pahlawan nomor satu di dunia ini. Yang lain miskin, lemah dan tidak berdaya, tertatih-tatih. Cobalah duduk merenung, menatap awan gelap, berfikirlah bagaimana membantu menerangi.

"Itulah relawan sejati. Jangan berhenti bekerja, sudahi menggerutu dan meminta. Lebih baik memberi. Dirgahayu PMI, terus mengabdi untuk masyarakat dan menjadi yang lebih baik lagi," pungkas Suko sapaan akrabnya.




Kurangi Resiko Bencana, PMI Latih DU Warga Trucuk
Minggu, 02 Oktober 2016 22:00:44



blokBojonegoro.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro terus berupaya membantu pemerintah dan masyarakat, salahnya terkait pengurangan bencana di Kota Ledre. Sehingga organisasi kemanusiaan itu melatih warga Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro terkait manajemen Dapur Umum (DU), Minggu (2/10/2016).

Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo menjelaskan, kegiatan pelatihan manajemen DU merupakan program CFR yang sedang dilakukan PMI, sebagai program tanggung banjir yang didukung oleh Zurich Insuranch. Sehingga ini merupakan bagian dari kegiatan yang ada di desa yang dihasilkan dari RRPlan (Risk Reduction Plan).

"Tujuannya sebagai langkah pengurangan resiko bencana berupa pemenuhan kebutuhan makan pada saat banjir," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.

Ke depannya didaerah yang rawan terjadi banjir itu, sehingga diharapkan masyarakat yang tidak kebanjiran dapat membantu masyarakat lain yang sedang kebanjiran. "Apabila terjadi banjir, masyarakat setempat bisa membuat dapur umum," terangnya.

Sementara itu pengurus PMI, Yayan Rohman dan Dewi Rohman mengapresiasi kegiatan tersebut. Pasalnya melalui pelatihan manajemen DU bisa memberikan pengetahuan dan membekali masyarakat setempat, apabila sewaktu-waktu terjadi banjir.

"Selain melatih manajemen DU, juga membuatkan alat transportasi pada saat banjir berupa perahu yang merupakan salah satu komitmen kegiatan mitigasi dasa yang sudah dilaksanakan," ungkap asisten Pemkab Bojonegoro itu.

Tampak dalam pelatihan tersebut, para warga setempat begitu antusias dan semangat bergotong royong serta bekerja sama untuk menyelesaikan masakan. Selain itu pula masakan yang dimasak di dapur umum posko Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) setempat akan dimakan bersama-sama.[zid/ito]

Antisipasi Longsor Bengawan Solo, Sibat Tanam Pohon

 


Minggu, 17 April 2016 13:00:34
blokBojonegoro.com - Bantaran Bengawan Solo rentan terjadi longsor. Karena alasan itulah tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Tulungrejo Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro, melalukan kegiatan tanam pohon, Minggu (17/4/2016).
Pohon yang ditanam adalah pohon aren dan bambu petung. Selain diikuti para anggota Sibat dan perangkat desa setempat, juga bersama Kepala Markas PMI Jawa Timur, Gede Tambunan didampingi para pengurus PMI Kabupaten Bojonegoro. "Penanaman pohon ini untuk memperkuat tepian bengawan di Desa Tulungrejo," kata sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo.

Selain itu, pengurus PMI Jawa Timur sendiri punya agenda yakni program kegiatan Pembangunan Masyarakat Tangguh Banjir atau Community Flood Resilience (CFR) di Kecamatan Trucuk. Program tersebut dilaksanakan di tiga desa yakni Tulungrejo, Trucuk dan Sumbang Timun.
"Prgoram dari Zurich ini sudah dilaksanakan sekitar dua tahunan. Program Sibat menjadi andalan PMI, setelah sebelumnya sekitar empat tahun lalu, PMI membuat Sibat di tiga desa di Kecamatan Balen," jelas warga Desa Sukorejo Kecamatan Kota Bojonegoro itu.
Pasalnya lanjut Suko sapaan akrabnya, selama ini PMI hanya mengadakan program internal seperti pelatihan KSR dan juga PMI. "Namun sekarang ini PMI melatih masyarakat langsung," ungkapnya kepada blokBojonegoro.com.
Terkait program tersebut, ia menambahkan, program CFR dilaksanakan di tiga sungai yakni sungai Ciliwung, Sungai Citarum dan Sungai Bengawan Solo. "Bentuk laporannya tidak hanya tertulis, tapi ada foto dan video kegiatannya," imbuhnya.
Sehingga PMI Provinsi Jawa Timur melakukan monitoring, supaya diketahui benar-benar kondisi program di Bojonegoro. "Selain melihat langsung program yang dilaksanakan dan tanam pohon, juga akan ada diskusi bersama," pungkasnya.[zid/fah]





PMI Jatim Acungi Jempol Sibat PMI Bojonegoro

 

Minggu, 17 April 2016 21:00:01
blokBojonegoro.com - PMI Kabupaten Bojonegoro mendapat acungan jempol dari PMI Provinsi Jawa Timur karena keseriusannya menangani kemanusiaan. Hal itu di dibuktikannya dengan pembentukan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) dibeberapa daerah di Kota Ledre.
"Saya tertarik kegiatan pemberdayaan masyarakat tangguh banjir di Kabupaten Bojonegoro," kata kepala markas PMI Provinsi Jawa Timur, Gede Tambunaan saat melakukan Monev program CFR (Community Flood Resilience) di Desa Tulungrejo Kecamatan Trucuk, Minggu (17/4/2016).
Mantan anggota TNI berpangkat Kolonel itu tertarik karena di desa terdapat satu tim terdiri 30 orang setiap desa, yang digerakkan untuk membantu masyarakat. Tidak hanya menjadi pemberdayaan masyarakat tangguh banjir saja, tetapi masyarakat juga menjadi produktif.
Pasalnya para anggota Sibat tersebut juga dibekali cara berusaha kreatif lainnya, seperti pelatihan membuat kerajinan dari sampah. "Saya berterima kasih kepada Kades dan dukungan masyarakat, terkait pemberdayaan masyarakat tangguh banjir itu," jelasnya.
Sementara itu, ia yang juga ikut menanam pohon aren dan bambu petung di bantaran sungai Bengawan Solo, meminta untuk pohon tersebut dirawat. Supaya tidak sia-sia, apa yang ditanam hari ini.
Darto, Kepala Desa Tulungrejo mengucapkan terima kasih, karena desanya menjadi salah satu desa di Kecamatan Trucuk yang mendapat bantuan program CFR, selain Desa Trucuk dan Sumbangtimun. "Masyarakat sangat antusias dengan adanya sibat. Setelah direkrut, mereka juga dilatih-latih," ungkap Sarjana Ekonomi itu.
Pasalnya desa yang dipimpinnya tersebut sudah menjadi langganan banjir, sehingga masyarakat sudah menggauli dan terbiasa dengan banjir. Apalagi dengan adanya anggota Sibat, membuat masyarakat bisa memberdayakan dan memahami tentang penanganan banjir. "Keluhan dan masukan menjadi langganan banjir, termasuk menangani longsor," terangnya.
Hal sedana juga dikatakan Ketua Sibat Tulungrejo, Dwi Pujo Wuriyanto. Ia sangat berterima kasih dengan apa yang diberikan PMI. Yang awalnya tidak mengetahui Sibat itu apa, setelah dilakukan perekrutan dan pelatihan itu baru mengetahui Sibat itu apa dan juga merasakan manfaatnya.[zid/fah]




Rakor Management 1 Siaga Progam CFR PMI
Pengurangan Resiko Bencana Diharapkan Lebih Inovatif
Rabu, 06 Januari 2016 22:30:06



blokBojonegoro.com - Setelah mengadakan program masyarakat tangguh banjir di beberapa daerah, termasuk di Kabupaten Bojonegoro. Program CFR yang diadakan di hulu sampai hilir Sungai Bengawan Solo itu, diharapkan kedepannya lebih inovatif dalam proses pengurangan resiko bencana.

Dalam pertemuan yang diadakan di Pawon Resto, jalan Basuki Rahmad Bojonegoro, Rabu (6/1/2016) tadi, diikuti PMI Jawa Tengah, Jawa Timur dan pelaksana program yakni PMI Solo, Wonogiri dan Bojonegoro. Koordinator sungai bengawan solo Jawa Tengah, M. Nashir Jamaludin mengaku, rapat koordinasi (Rakor) ini untuk membahas pelaksanaan program masyarakat tangguh banjir pada 2016, yang dilaksanakan hulu sampai hilir.

Kalau hulu berada di Solo dan hilirnya di Bojonegoro. "Dipilihnya Bojonegoro tidak hanya lokasinya, tetapi PMI Bojonegoro
 track recordnya bagus dan juga manajerialnya sangat bagus," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.

Nasir mengaku, dari hasil rakor tadi mengevaluasi pelaksanaan tahun 2015. Di Bojonegoro ada tiga desa di Kecamatan Trucuk yang telah melaksanakan, yakni Desa Tulungrejo, Sumbangtimun dan Trucuk. Hasilnya belum tentu sama, tetapi untuk Desa Tulungrejo sudah membangun tempat penampungan sementara bagi korban banjir.

"Sementara itu di dua desa lainnya, proses aktivitasnya sama dan juga pola mitigasinya. Tetapi dilihat dulu situasinya, karena inti kegiatan ini untuk membantu pemerintah mengurangi resiko bencana akibat banjir," jelasnya.

Kedepannya ditahun 2016 ini, untuk pemberdayaannya Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) diberi pengetahuan lebih, terkait pengurangan resiko dan penanggulangan bencana. Baik pelatihan dan diskusi dengan masyarakat.

"Diharapkan pengembangannya lebih inovatif, tapi aturannya sama. Sehingga dampaknya lebih kemasyarakat, finasial dan lingkungan, serta manfaat jangka panjangnya ada," harapnya.

Ditambahkan, harapannya juga pemerintah ikut membantu program tersebut. Dengan membuat perda (Peraturan Daerah) bencana maupun Perda sampah atau yang lainnya. "Serta aturan turunannya dimasing-masing desa dalam bentuk peraturan desa (Perdes)," tutup Nasir. [zid/mu]




Sambut Banjir 2016
Antisipasi Banjir, PMI Bojonegoro Siagakan Personil


Senin, 08 Februari 2016 17:00:47
Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com - Debit Bengawan Solo yang melintasi Kabupaten Bojonegoro, semakin bertambah. Bahkan sudah mencapai siaga I atau siaga hijau, sehingga tidak menutup kemungkinan Kota Ledre akan terjadi banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo.

"PMI sudah mensiagakan ribuan personil, untuk kesiapsiagaan banjir Bengawan Solo," kata Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro, Sukohawidodo kepada blokBojonegoro.com, Senin (8/2/2016).

Personil yang disiapkan diantaranya, 130 personil Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat), 30 satgana PMI, 1200 PMR dan 50 Kors Suka Rela (KSR) unit perguruan tinggi. Selain itu PMI juga menyiapkan peralatan, termasuk tiga tenda, tiga set peralatan dapur umum, 20 tempat tidur lapangan dan lain sebagainya.

Serta bahan-bahan sembako, untuk buka dapur umum 500 orang selama tiga hari kedepan. "Itu yang disiapkan PMI, untuk aksinya sesuai situasi dan koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Bojonegoro," terang Suko sapaan akrabnya.

Sementara itu, data ketinggian air dari BPBD Bojonegoro menyebutkan, ketinggian air Bojonegoro pada pukul 09.00 WIB, mencapai 13.60 pheilschall, sedangkan di Karang Nongko 27.84 pheilschall. Debit air semakin meninggi pukul 12.00 WIB, Bojonegoro mencapai ketinggi 13.85 pheilschall dan Karang Nongko berada posisi 28.20 pheilschall.

Untuk saat ini intensitas hujan di Kabupaten Bojonegoro semakin deras. Meskipun banjir belum menggenang, tetapi masyarakat diimbau agar waspada. "Balum menggenang rumah atau lahan warga, tapi semua harus siaga" ungkap Kasi Bencana dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno. [zid/mu]






Sibat Desa Ngablak Kecamatan Dander
Latih Masyarakat Siaga Banjir, Bupati Apresiasi PMI

 




Selasa, 02 Februari 2016 21:00:02


blokBojonegoro.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bojonegoro mendapat apresiasi dari Bupati Bojonegoro Suyoto setelah menggelar Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) untuk warga di Desa Ngablak Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro beberapa waktu lalu.

Dalam surat tertanggal 14 Januari 2016, nomor 360/115/217.412/2016 yang ditandatangani Bupati Bojonegoro, Suyoto tertulis, sehubungan telah terbentuknya tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di Desa Ngablak Kecamatan Dander oleh PMI Cabang Bojonegoro, bersama ini, saya selaku Bupati Bojonegoro, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja sama dan kerja keras seluruh pengurus PMI Cabang Bojonegoro, sehingga terbentuknya tim Sibat ini.

Selanjutnya, tim Sibat agar dapat terus memberikan bantuan kepada masyarakat Bojonegoro, khususnya masyarakat terdampak bencana secara berkesinambungan dan berkelanjutan, sehingga terwujud masyarakat yang bahagia meskipun dalam lingkungan daerah rawan bencana.

Sekretaris PMI Cabang Bojonegoro, Sukohawidodo menjelaskan, pelatihan Sibat di Desa Ngablak diikuti 30 warga setempat dari berbagai latar belakang berbeda. Para warga mulai tanggal 7 sampai 11 September 2015, di balaidesa dilatih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan SKPD lainnya.

Kegiatan ini bersumber dari APBD. "PMI mendapat ucapan terima kasih dari Bupati, atas terbentuknya Sibat di Desa Ngablak. Tapi sebenarnya itu sudah menjadi tugas PMI," ungkapnya, Selasa (2/2/2016)

Suko mengharapkan, di seluruh desa di Kabupaten Bojoneegoro terbentuk Sibat, terutama di daerah yang rawan bencana banjir. Namun tidak menutup kemungkinan daerah lain juga terancam bencana.[zidlis]






PMI Bojonegoro Latih Sibat MTDB

 

Selasa, 19 Januari 2016 00:00:45

blokBojonegoro.com -
 Wilayah Kabupaten Bojonegoro berpotensi berbagai bencana alam, terutama banjir Bengawan solo yang terjadi hampir setiap tahunnya. Sehingga untuk membekali anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di Kota Ledre, Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro mengadakan pelatihan Manajemen Tanggap Darurat Bencana (MTDB).

Kegiatan yang berlangsung tanggal 17 sampai 23 Januari 2016 itu, dilaksanakan di Hotel Layung, Desa Panjunan, Kecamatan Kalitidu. Sasaran pelatihan MTDB tersebut adalah pelaku program Pembangunan Masyarakat Tangguh Banjir (PMTB/CFR), kerja sama PMI, IFRC dan Zurich Insurance.

"Ada 30 peserta yang mengikuti pelatihan, supaya mereka lebih terampil lagi," kata Ketua Pokja, Sukohawidodo, kepada blokBojonegoro.com.

Para peserta pelatihan, di antaranya dari beberapa Sukarelawwan KSR Markas dan KSR Ranting PMI Kecamatan serta perwakilan anggota Sibat CFR di tiga desa Kecamatan Trucuk, yakni Desa Tulungrejo, Desa Sumbangtimun dan Desa Trucuk. Selain itu anggota Sibat Norcross di Desa Mulyoagung, Kecamatan Balen dan Sibat Program PMI Bojonegoro, Desa Ngablak Kecamatan Dander.

Sementara itu, Plt Ketua PMI Bojonegoro, H. Mardikun mengaku, pelatihan tangguh bencana ini untuk persiapan menghadapi bencana di daerahnya. "Supaya anggota Sibat dapat mengurangi risiko bencana," ungkapnya.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Disdikda) Bojonegoro itu mengharapkan, para peserta mengikuti pelatihan dengan serius. Serta melaksanakan kegiatan dengan ikhlas dan profesional dalam penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana. [zid/lis]




PMI Bojonegoro Salurkan Bantuan untuk Palestina
Selasa, 22 Juli 2014 15:00:13




Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com - Setelah beberapa hari membuka posko bantuan donasi untuk Palestina, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro, berencana akan mengirimkan donasinya tersebut melalui rekening PMI Pusat.

Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko H Widodo mengaku, sekarang ini sudah terkumpul sekitar Rp8,2 juta dari hasil penggalangan dana untuk Palestina. Kebanyakan donasi berasal dari sekolah, perguruan tinggi dan juga dari perorangan.

"Rencananya hari ini dana tersebut akan dikirim ke pusat," ujarnya kepada blokBojonegoro.com, Selasa (22/7/2014).

Meski dana tersebut sudah dikirimkan, PMI Kabupaten Bojonegoro masih terus menerima bantuan untuk korban perang antara Israel dan Palestina di Kota Gaza. Pasalnya, tidak ada batas waktu kapan dana akan disalurkan, sehingga berapa pun dan kapan pun dana masuk akan disalurkan ke pusat.

"Bantuan ditampung terus, sampai dirasa kondisi aman," sambungnya saat ditemui di Kantor PMI Kabupaten Bojonegoro. [zid/lis]






PMI Bojonegoro Akan Dirikan Sibat per Desa
Selasa, 29 Juli 2014 11:00:55


blokBojonegoro.com - Kabupaten Bojonegoro rawan terjadi bencana alam, terutama banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo yang terjadi setiap tahunnya. Untuk itu Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro, berencana membuat Siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) di setiap desa.

Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko Hawidodo mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya telah mendirikan sibat di tiga desa, yakni Sarirejo, Pilanggede dan Sekarang, di Kecamatan Balen. Program tersebut kerja sama program dari pemerintah Norwegia.

Belajar dari pengalam tersebut, PMI berencana mendirikan Sibat di setiap desa terutama yang rawan bencana. "Tahun depan buat Sibat sederhana, dari anggaran dana PMI Bojonegoro," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.

Paling tidak, kata dia, dalam proses pembentukan sibat di setiap desa, membutuhkan biaya sekitar Rp30 juta sampai Rp40 juta perdesa. Sementara itu di Kabupaten Bojonegoro tercatat ada sekitar 156 desa yang menjadi langganan banjir bengawan solo, jumlah tersebut belum termasuk desa diwilayah selatan.

Proses pembentukannya, tiga hari saja anggota sibat sudah mampu membuat peta bencana, seperti halnya Sibat-sibat yang sudah terbentuk sekarang ini. "Karena sibat paling tidak memahami peta bencana dan tanda-tanda dan penempatan evakuasi," pungkasnya.[zid/ang]

 Banjir Bojonegoro 2016

PMI Buka Dapur Umum dan Siagakan Sukarelawan



Rabu, 30 November 2016 13:00:40


blokBojonegoro.com -
 Banjir luapan sungai Bengawan Solo yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro terus bertambah. Sehingga Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro sudah mendirikan dapur umum dan menyiagakan sukarelawan.

"Kita sudah menyiapkan 50 sukarelawan PMI, apabila sewaktu-waktu digerakkan," kata Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo kepada blokBojonegoro.com, Rabu (30/11/2016).

Selain itu pula, sekarang ini PMI bersama Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) dan masyarakat sudah mendirikan dapur umum di Desa Sumbang Timun dan Desa Trucuk. "Untuk menyiapkan 500 bungkus makanan buat masyarakat," terangnya.

Meskipun demikian, masyarakat harus tetap mewaspadai banjir yang lebih tinggi. Sehingga masyarakat terutama di bantaran Bengawan Solo ekstra waspada, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Termasuk mengamankan barang-barang berharga, serta memantau anak-anaknya agar tidak bermain di lokasi banjir," pesannya.[zid/ito]




Sabtu, 10 Desember 2016 23:00:00




 


blokBojonegoro.com - Setelah puting beliung menerjang lima rumah di Dusun Kuniran Desa Kedungdowo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, Jum'at (9/12/2016) sore, para korban yang rumahnya rusak, Sabtu (10/12/2016), menerima bantuan sembako dan peralatan untuk memperbaiki rumah dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro.

Pasalnya, angin
 puting beliung merusak lima rumah milik Mulyadi (40), Samijo (66), Petmeni (62), Sudarsono (41) dan Kismangun (56). Akibat kejadian tersebut rumah mengalami rusak sedang hingga parah, kerugian seluruhnya ditaksir sekitar 20 juta.

Sekretaris PMI, Sukohawidodo mengatakan, pemberian bantun ini dilakukan agar dapat meringankan beban para korban yang rumahnya rusak diterjang angin. Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi mengakibatkan hunian mereka rusak.

"Dengan adanya bantuan ini semoga sedikit dapat menbantu mereka. Hal tersebut sebagai wujud kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama," terangnya.

Para pengurus PMI yang membawa sembako dan peralatan bangunan diterima langsung para korban dan perangkat desa setempat, serta pihak musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Balen juga ikut hadir di lokasi kejadian.

Kepala Desa Kedungdowo, Yuyus Adi S menyambut positif bantuan yang diberikan oleh PMI Kabupaten
 Bojonegoro. "Semoga bantuan ini dapat bermanfaat," terang kepala desa yang dua kali menjabat itu.

Sementara, salah seorang pemilik rumah yang diterjang angin
 puting beliung mengaku masih trauma, pasalnya saat kejadian, ia berada di dalam rumah dan beruntung bisa selamat.

"Tidak ada korban jiwa, karena saya sedang di dalam rumah dan langsung bersembunyi di bawah meja dapur. Sebab kejadiannya sangat cepat," kenangnya usai menerima bantuan dari PMI.

Pemberian bantuan dari PMI Kabupaten
 Bojonegoro tidak diberikan kepada korban puting beliung saja, tetapi korban tanah longsor di Desa Sarirejo dan korban tewas kesetrum di Desa Mulyorejo juga menerima bantuan dari PMI. [zid/mu]





Longsor di Desa Sarirejo Kecamatan Balen
Bertahun-Tahun, Belum Ada Perhatian Pemerintah
Minggu, 11 Desember 2016 10:00:46




blokBojonegoro.com - Longsor di Desa Sarirejo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro sudah terjadi bertahun-tahun, namun menurut warga selama ini belum ada upaya dari pemerintah untuk menanganinya.

"Selama ini belum ada upaya dari pemerintah untuk menanggulangi longsor di sini dan juga tidak ada bantuan," kata anak pemilik rumah yang hilang akibat longsor, Dewi Riskia kepada blokBojonegoro.com.

Agar longsor tidak semakin parah ia berupaya menanami belakang rumahnya dengan pohon waru. Meskipun demikian, longsor tetap saja terjadi.

"Apalagi sudah dipastikan longsor terjadi setiap tahun dan sekarang sudah mengancam rumah bagian belakang," jelasnya sambil menunjukkan bekas longsoran banjir kemarin.

Ditambahkan, sebenarnya ia mau pindah mencari tempat aman, tetapi apa daya tidak mempunyai lahan. "Mau pindah tidak bisa, karena tidak punya tempat lain," imbuhnya.

Sementara itu, salah seorang yang rumahnya longsor, Nur Halim menceritakan, banjir kemarin telah melenyapkan rumahnya bagian belakang. "Sehingga kamar mandi harus dirobohkan. Sekarang harus mandi di rumah saudara di samping rumah," katanya.

Menurutnya, apabila ini tidak segera diatasi, banjir bisa lebih parah lagi. Pasalnya pepohonan yang baru ditanam tidak lagi mampu membendung longsor. "Harapannya bisa dibangun bronjong," harapnya.

Namun Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro, memberikan bantuan kepada para warga yang rumahnya terkena longsor. "PMI memberikan bantuan ini, supaya dapat membantu. Serta sebagai kepedulian PMI terhadap kemanusian dan korban bencana," kata sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo. [zid/lis]







Banjir Bojonegoro 2016
Datang ke Rumah Korban, PMI Beri Bantuan
Minggu, 27 November 2016 17:30:05




blokBojonegoro.com -
 Duka mendalam dirasakan keluarga (alm.) Ahmad Nur Royyan (11), siswa Desa Lengkong, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, yang meninggal dunia karena tenggelam saat bermain di lokasi banjir, Minggu (27/11/2016). Sebagai rasa kepedulian terhadap sesama, Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan bantuan kepada keluarga korban.

Bantuan diserahkan Ketua PMI Kecamatan Balen, Moh Daun, bersama Camat Balen, Djuwana Poerwiyanto, Kepala Desa (Kades) Lengkong, Aris Kusliyanto dan beberapa perangkat desa setempat. Bantuan diterima langsung kakek korban, Suprayitno di rumah duka. "Pemberian bantuan ini supaya dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan," kata Moh. Daun kepada blokBojonegoro.com, usai memberikan bantuan.

PMI selama ini selalu membantu para korban terkena musibah bencana alam maupun yang lainnya. "Karena PMI fokus terhadap kemanusiaan dan kesukarelawanan," terang guru di salah satu sekolah di Kecamatan Balen itu.

Sementara itu, Camat Balen, Djuwana Porwiyanto juga turut berbela sungkawa atas meninggalnya siswa MI Desa Lengkong tersebut. Sehingga dengan kedatangan dan pemberian bantuan itu diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.

"Dihimbau anak-anak tidak bermain di lokasi banjir. Orang tua juga harus memantau anaknya saat bermain," tutur Camat Balen yang baru beberapa bulan menjabat.

Terpisah, Kades Lengkong, Aris Kusliyanto mengucapkan terimakasih atas bantuan dari kecamatan dan PMI. Karena dengan adanya musibah ini dapat menjadi pelajaran bersama. "Keluarga yang ditinggalkan semoga sabar dan diberi ketabahan," terang Mas Aris yang juga mantan Ketua Karang Taruna desa setempat.

Kakek korban, Suprayito merasa diperhatikan dengan kedatangan pihak kecamatan dan PMI. Meskipun ia masih teringat keceriaan cucunya, ia berusaha tabah menerima musibah tersebut. "Terimakasih atas perhatiannya, semoga bermanfaat," pungkasnya.

Seperti diketahui, Ahmad Nur Royyan meninggal dunia karena tenggalam, setelah bermain bersama teman-temannya di lokasi banjir. Kepergian siswa kelas 5 tersebut menyisakan kesedihan yang mendalam, sehingga seluruh teman sekolahnya di MI Lengkong ikut mensalati teman baiknya itu. [zid/lis]





Program PMI Kabupaten Bojonegoro, Dijadikan Buku Oleh PMI Pusat


 


Staf Markas PMI pusat, Nasrullah langsung mendatangi tiga desa yang ada di Kecamatan Trucuk, untuk melihat dari dekat program PMI Bojonegoro yang hendak dijadikan buku oleh PMI Pusat, Rabu (28/12/2016).
BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Progam-progam unggulan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro, yakni progam CFR (Community Flood Resilience), Program Pembangunan masyarakat tangguh banjir (PMTB) yang berada di Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk dinilai sukses dan mendapat apresiasi oleh PMI pusat. Atas kesuksesan itu, PMI pusat mengikutsertakan PMI Bojonegoro dalam pembuatan buku Hand In Hand 2.
Staf markas PMI pusat, Nasrullah langsung mendatangi tiga desa yang ada di Kecamatan Trucuk, diantaranya Desa Tulungrejo, Desa Sumbangtimun dan Desa Trucuk selama tiga hari untuk menggali dan mengumpulkan bahan pembuatan buku.
Menurut Nasurallah, ada beberapa progam PMI Bojonegoro yang sangat menarik dan juga dijadikan pembelajaran dan inspirasi, salah satunya adalah melakukan upaya untuk mengurangi resiko bencana. Progam-progam PMI Bojonegoro yang menarik untuk dijadikan buku diantaranya sistem peringatan dini bencana di masyarakat, sabuk hijau atau penanaman pohon bambu petung, pohon aren, pohon jambu kristal dan jambu merah yang berada di bantaran Daerah aliran sungai (DAS) Bengawan solo wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Selain itu, sosialisasi PRB pada tokoh agama dan masyarakat selama bulan Ramadhan, tempat penampungan sementara dan perahu bermesin serta pembuatan awir atau penahan longsor tepi bengawan, serta pengolahan sampah rumah tangga dan kotoran ternak.
“Selama tiga hari saya mengumpulkan data untuk bahan buku Hand In Hand dua PMI pusat. PMI Bojonegoro melakukan upaya kurangi resiko bencana itu yang menarik dijadikan pembelajaran,” kata Nasrulah, Rabu (28/12/2016).
Buku yang bertajuk Hand In Hand 2 tentang kesehatan dan kapasitas PMI itu berisi 100 halaman. Setelah dicetak, buku tersebut nantinya akan dibagi-bagikan supaya masyarakat mengerti tata cara tentang pengurangan resiko bencana.
“Ada sekitar seratus halaman yang berisi tentang kesehatan, kapasitas PMI dan tentang pengurangan resiko bencana,” ungkapnya. **(Luh/Red).




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.